Mengintip Masa Depan Pariwisata, Menginap di Space Hotel

perjalanan.id – Bayangkan bangun pagi di sebuah kamar mewah dengan pemandangan Bumi yang membentang di luar jendela, dikelilingi bintang-bintang dan keheningan luar angkasa. Ini bukan lagi sekadar mimpi atau adegan dari film fiksi ilmiah seperti 2001: A Space Odyssey. Dengan kemajuan teknologi dan munculnya industri pariwisata luar angkasa, konsep space hotel atau hotel luar angkasa kini menjadi proyek ambisius yang mendekati kenyataan. Salah satu yang paling banyak dibicarakan adalah Voyager Station, yang direncanakan menjadi hotel luar angkasa komersial pertama di dunia. Artikel ini akan mengajak Anda menjelajahi konsep space hotel, fitur uniknya, tantangan yang dihadapi, dan apa yang bisa diharapkan dari pengalaman menginap di orbit Bumi.

Apa Itu Space Hotel?

Space hotel adalah stasiun luar angkasa yang dirancang sebagai tempat menginap bagi wisatawan, bukan hanya untuk astronot atau peneliti. Berbeda dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang berfokus pada penelitian ilmiah, space hotel menawarkan pengalaman liburan mewah dengan fasilitas seperti hotel bintang lima di Bumi, namun dengan tambahan pemandangan luar angkasa yang tak tertandingi. Proyek ini dipelopori oleh perusahaan swasta seperti Above: Space Development (sebelumnya Orbital Assembly Corporation), yang sedang mengembangkan Voyager Station dan Pioneer Station.

Menurut rencana, Voyager Station akan mulai dibangun pada 2026 dan dapat menyambut tamu pada 2027, sementara Pioneer Station, yang lebih kecil, mungkin beroperasi lebih cepat, sekitar 2025. Stasiun-stasiun ini akan berputar untuk menciptakan gravitasi buatan, sehingga tamu dapat beraktivitas seperti di Bumi, meskipun dengan opsi untuk merasakan gravitasi nol untuk pengalaman luar biasa.

Fitur dan Fasilitas Voyager Station

Voyager Station dirancang sebagai resor mewah di orbit rendah Bumi (Low Earth Orbit/LEO), sekitar 200-250 mil di atas permukaan Bumi. Dengan kapasitas hingga 400 tamu dan 112 awak, stasiun ini menawarkan berbagai fasilitas yang menggabungkan kenyamanan hotel bintang lima dengan sensasi luar angkasa. Berikut beberapa fitur utama:

  1. Kamar dan Vila Mewah
    Voyager Station akan memiliki suite hotel berukuran 30 meter persegi untuk dua orang dan vila seluas 500 meter persegi yang dapat menampung hingga 16 orang, lengkap dengan tiga kamar mandi dan dapur. Vila ini bahkan bisa dibeli sebagai rumah liburan di luar angkasa. Desain interiornya menyerupai hotel mewah di Bumi, dengan material alami dan warna hangat untuk menghindari kesan steril seperti di film fiksi ilmiah.

  2. Restoran dan Hiburan
    Restoran di Voyager Station akan menyajikan makanan khas luar angkasa, seperti es krim kering beku, tetapi juga hidangan gourmet yang menyerupai menu kapal pesiar mewah. Ada pula bar tiga tingkat dengan fitur air yang “menentang hukum fisika,” ruang konser untuk penampilan artis ternama, dan bioskop. Bayangkan menonton konser sambil melihat Bumi dari luar angkasa

  3. Aktivitas Rekreasi
    Stasiun ini akan memiliki gym dengan langit-langit setinggi tujuh meter untuk permainan gravitasi rendah, seperti bola basket dengan lompatan super tinggi. Tamu juga bisa merasakan pengalaman gravitasi nol di area tertentu, seperti melayang di ruang khusus atau bermain di “holodeck” virtual reality.

  4. Pemandangan Luar Biasa
    Jendela besar di setiap kamar dan area publik memungkinkan tamu melihat Bumi, aurora, dan bintang-bintang. Melihat matahari terbit atau terbenam dari orbit adalah salah satu daya tarik utama yang tidak bisa ditandingi oleh destinasi wisata di Bumi.

  5. Gravitasi Buatan
    Berbentuk seperti roda raksasa berdiameter 200 meter, Voyager Station berputar untuk menghasilkan gravitasi setara dengan sepertiga hingga setengah gravitasi Bumi, mirip dengan gravitasi di Bulan atau Mars. Ini memungkinkan tamu untuk makan, tidur, dan berjalan dengan nyaman tanpa khawatir benda-benda melayang seperti di lingkungan gravitasi nol.

Tantangan dan Kontroversi

Meskipun konsep space hotel terdengar menakjubkan, ada beberapa tantangan besar yang harus diatasi:

  1. Biaya Tinggi
    Perjalanan ke Voyager Station diperkirakan membutuhkan biaya sekitar $5 juta untuk menginap selama tiga hari, belum termasuk pelatihan fisik dan keselamatan yang diperlukan sebelum keberangkatan. Meskipun Above: Space berupaya menurunkan biaya agar lebih terjangkau di masa depan, saat ini space hotel masih menjadi liburan eksklusif bagi kalangan ultra-kaya.

  2. Pendanaan dan Jadwal
    Proyek ini membutuhkan dana besar, diperkirakan mencapai puluhan miliar dolar. Tanggal peluncuran 2025 untuk Pioneer Station dan 2027 untuk Voyager Station bergantung pada pendanaan yang memadai. Beberapa ahli skeptis terhadap jadwal ini, mengingat proyek serupa sering mengalami penundaan.

  3. Dampak Lingkungan
    Pariwisata luar angkasa, termasuk peluncuran roket, dapat memperburuk krisis iklim. Partikel yang dikeluarkan roket 500 kali lebih efisien menahan panas di atmosfer dibandingkan emisi penerbangan komersial, yang berpotensi mempercepat perubahan iklim jika industri ini tidak diatur.

  4. Keamanan dan Standar Teknik
    Membangun dan mengoperasikan stasiun luar angkasa untuk wisatawan sipil memerlukan standar keamanan yang sangat ketat. Risiko seperti tabrakan mikrometeorit, kegagalan sistem, atau masalah kesehatan akibat lingkungan luar angkasa harus diminimalkan.

  5. Kontroversi Nama
    Awalnya dinamakan Von Braun Station, mengacu pada insinyur roket Wernher von Braun, proyek ini menuai kritik karena keterlibatan von Braun dalam program roket Nazi. Nama diubah menjadi Voyager Station untuk menghindari asosiasi negatif dan mencerminkan visi masa depan yang inklusif.

Bagaimana Cara Menginap di Space Hotel?

Untuk menginap di Voyager Station, calon tamu harus melalui beberapa langkah:

  1. Pemesanan
    Pemesanan sudah dibuka, meskipun harga resmi belum diumumkan. Beberapa sumber menyebutkan deposit awal sekitar $80.000, yang dapat dikembalikan, untuk mengamankan tempat.

  2. Pelatihan
    Tidak seperti astronot profesional yang membutuhkan pelatihan selama dua tahun, wisatawan hanya perlu menjalani pelatihan selama beberapa bulan. Program ini mencakup pelatihan online, sesi langsung di fasilitas perusahaan (misalnya di Houston untuk proyek serupa seperti Aurora Station), dan sertifikasi akhir di stasiun luar angkasa.

  3. Perjalanan
    Perjalanan ke space hotel kemungkinan akan menggunakan kapsul seperti SpaceX Dragon atau Boeing Starliner, dengan durasi penerbangan sekitar beberapa jam ke orbit rendah Bumi. SpaceX disebut-sebut sebagai mitra potensial untuk transportasi.

Mengapa Space Hotel Menarik?

Space hotel menawarkan pengalaman yang benar-benar unik: melihat Bumi dari perspektif luar angkasa, yang sering disebut sebagai “efek gambaran umum” (overview effect), yang dapat mengubah cara pandang seseorang terhadap planet dan kehidupan. Selain itu, proyek ini membuka pintu bagi pariwisata luar angkasa yang lebih luas, yang pada akhirnya dapat membuat perjalanan ke luar angkasa lebih terjangkau dan umum, seperti naik pesawat saat ini.

Namun, space hotel juga lebih dari sekadar tempat liburan. Voyager Station dirancang sebagai “taman bisnis antargalaksi” yang mendukung penelitian, manufaktur, dan kegiatan komersial lainnya di luar angkasa. Ini menandakan langkah besar menuju kolonisasi ruang angkasa dan pemanfaatan sumber daya luar Bumi.

Masa Depan Pariwisata Luar Angkasa

Selain Voyager Station, proyek lain seperti Aurora Station dari Orion Span juga menjanjikan pengalaman serupa, dengan rencana peluncuran pada 2021 yang sayangnya tertunda karena tantangan pendanaan. Axiom Space juga sedang mengembangkan stasiun luar angkasa komersial yang dapat menampung wisatawan, dengan rencana operasional pada 2024. Bahkan merek hotel ternama seperti Hilton mulai terlibat dalam desain interior untuk stasiun luar angkasa, menunjukkan betapa seriusnya industri perhotelan memandang masa depan ini.

Dengan perusahaan seperti SpaceX, Blue Origin, dan Virgin Galactic yang terus menurunkan biaya peluncuran roket, mimpi untuk menginap di space hotel semakin mendekati kenyataan. Meski saat ini hanya segelintir orang yang mampu membayar, visioner seperti Tim Alatorre dari Above: Space percaya bahwa dalam satu dekade, perjalanan luar angkasa bisa menjadi hal biasa, seperti liburan ke Bali atau Eropa.

Space hotel seperti Voyager Station adalah tonggak sejarah dalam pariwisata dan eksplorasi luar angkasa. Dengan fasilitas mewah, pemandangan yang tak tertandingi, dan pengalaman yang mengubah hidup, proyek ini menjanjikan liburan yang benar-benar “di luar dunia”. Namun, tantangan seperti biaya, keamanan, dan dampak lingkungan harus diatasi untuk mewujudkan visi ini secara berkelanjutan.

Exit mobile version