Bamboo Rafting di Sungai Amandit, Loksado, Susur Sungai dengan Rakit Bambu yang Unik

perjalanan.id – Di Kalimantan Selatan, tepatnya di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, terdapat aktivitas outdoor yang memadukan petualangan dan kearifan lokal, yaitu bamboo rafting di Sungai Amandit. Kegiatan ini juga dikenal sebagai balanting paring, di mana wisatawan menyusuri sungai menggunakan rakit bambu yang dirakit dari batang bambu panjang dan ikatan tradisional Dayak.

Wisata bamboo rafting ini tidak hanya menawarkan sensasi adrenalin ketika rakit melewati jeram-jeram ringan, tetapi juga pemandangan alam pegunungan Meratus yang hijau, hutan yang masih alami, dan suasana pedesaan Dayak yang masih menjaga budaya mereka. Udara di sekitar sungai segar, suara aliran air dan gemericik daun menambah kedamaian saat mengarungi sungai.

Perjalanan rakit bambu biasanya menempuh durasi sekitar 2 hingga 3 jam bergantung arus sungai dan rute yang dipilih. Kapasitas rakit bambu bisa memuat hingga 3-5 orang penumpang ditambah satu pemandu (joki) yang memandu arah dan menjaga kestabilan rakit.

Persiapan bagi pengunjung perlu diperhatikan agar pengalaman maksimal: memakai pakaian cepat kering, alas kaki yang aman untuk air, dan membawa perlengkapan seperti pelampung jika belum terbiasa. Saat musim hujan, arus bisa menjadi lebih kuat dan jalur rakit harus lebih hati-hati.

Selain bertualang di sungai, wisatawan bisa melengkapinya dengan menikmati kuliner lokal, berendam di pemandian air panas Tanuhi yang terletak tidak jauh dari lokasi, atau menginap di penginapan tradisional untuk merasakan atmosfer desa Dayak Meratus.

Bamboo rafting di Sungai Amandit Loksado cocok untuk kamu yang mencari pengalaman outdoor tidak biasa: perpaduan alam, budaya, petualangan, dan relaksasi dalam satu paket. Kegiatan ini juga mendukung pelestarian budaya lokal serta pengembangan wisata berkelanjutan di Kalimantan Selatan.

Exit mobile version