App Zomato, Menyelami Perjalanan, Model Bisnis, Kontroversi, dan Pengaruhnya dalam Ekonomi Digital Global

perjalanan.id – Zomato salah satu nama terkemuka dalam industri teknologi makanan di India, telah merevolusi cara orang memesan dan menikmati makanan sehari-hari. Sebagai platform pengiriman makanan online yang inovatif, Zomato tidak hanya menyediakan akses mudah ke ribuan restoran, tetapi juga menjadi katalisator perubahan dalam pola konsumsi masyarakat. Didirikan pada 2008, perusahaan ini telah berkembang menjadi entitas global dengan valuasi mencapai miliaran dolar, termasuk rebranding menjadi Eternal pada tahun-tahun terakhir. Pada 2025, Zomato terus memimpin pasar dengan diversifikasi layanan seperti pengiriman cepat bahan makanan melalui Blinkit dan pengalaman ritel imersif via District. Artikel ini akan mengupas secara mendalam perjalanan Zomato, mulai dari asal-usulnya hingga dampaknya terhadap ekonomi, bisnis, dan budaya masyarakat. Bagi pembaca yang tertarik dengan dinamika startup teknologi atau tren pengiriman makanan, pemahaman tentang Zomato akan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana inovasi digital membentuk kehidupan sehari-hari.

Sejarah Pendirian dan Perkembangan Zomato

Perjalanan Zomato dimulai pada 2008, ketika dua lulusan IIT Delhi, Deepinder Goyal dan Pankaj Chaddah, melihat peluang besar di sektor makanan India yang masih bergantung pada direktori konvensional. Awalnya bernama Foodiebay, platform ini berfokus pada pencarian dan penemuan restoran, menyediakan ulasan, menu, dan informasi lokasi bagi pengguna. Ide ini muncul dari pengalaman pribadi Deepinder yang sering kesulitan menemukan menu restoran saat bekerja di Bain & Company. Dengan modal awal sederhana, mereka meluncurkan situs web yang cepat populer di Delhi dan sekitarnya.

Pada 2010, Foodiebay berganti nama menjadi Zomato untuk menghindari masalah merek dagang dan memudahkan ekspansi internasional. Tahun itu juga menandai perluasan ke kota-kota besar seperti Mumbai dan Bangalore. Pertumbuhan pesat didorong oleh pendanaan awal dari investor seperti Info Edge pada 2011, yang menyuntikkan dana senilai 1 juta dolar AS. Zomato mulai menambahkan fitur ulasan pengguna dan rating, menciptakan komunitas aktif yang berkontribusi pada konten organik. Pada 2012, perusahaan memasuki pasar internasional dengan peluncuran di Uni Emirat Arab, diikuti Inggris, Turki, dan Afrika Selatan.

Milestone penting terjadi pada 2015, ketika Zomato meluncurkan layanan pengiriman makanan, mengubahnya dari sekadar direktori menjadi platform transaksional. Akuisisi startup seperti Sparse Labs memperkuat teknologi logistiknya. Pendanaan Seri F senilai 60 juta dolar dari Temasek dan Vy Capital pada 2015 memungkinkan ekspansi ke 22 negara. Namun, tantangan muncul pada 2016 dengan penutupan operasi di beberapa pasar non-India karena fokus pada profitabilitas. Pada 2019, akuisisi Uber Eats India senilai 350 juta dolar memperkuat posisinya melawan kompetitor seperti Swiggy.

Puncaknya adalah IPO pada 2021 di Bursa Efek Nasional India, mengumpulkan 1,3 miliar dolar dan mencapai valuasi 8 miliar dolar. Deepinder Goyal tetap sebagai CEO, sementara Pankaj Chaddah mundur pada 2018 untuk mendirikan perusahaan baru. Pada 2022, Zomato mengakuisisi Blinkit (sebelumnya Grofers) untuk masuk ke segmen pengiriman cepat, yang kini menjadi pilar utama. Rebranding menjadi Eternal pada tahun-tahun berikutnya mencerminkan visi lebih luas sebagai ekosistem gaya hidup. Pada 2025, Zomato melayani lebih dari 24 juta pengguna aktif bulanan, bermitra dengan 300.000 restoran, dan mendukung 500.000 mitra pengiriman, dengan market capitalization melebihi 2 lakh crore rupee India.

Model Bisnis dan Layanan Utama Zomato

Model bisnis Zomato berbasis platform tiga sisi, menghubungkan konsumen, restoran, dan mitra pengiriman. Pendapatan utama berasal dari komisi transaksi (15-25 persen per pesanan), biaya pengiriman, dan iklan dari restoran. Berbeda dari model agregator murni, Zomato menekankan ekosistem terintegrasi dengan teknologi AI untuk rekomendasi personal dan optimalisasi rute pengiriman. Pada 2025, diversifikasi menjadi kunci, dengan kontribusi signifikan dari Blinkit yang menyumbang 30 persen pendapatan melalui pengiriman groceries dalam 10-15 menit.

Layanan inti mencakup pemesanan makanan online melalui aplikasi mobile, yang menyumbang 60 persen pendapatan. Fitur seperti Zomato Pro (program loyalitas) menawarkan diskon eksklusif, pengiriman gratis, dan akses prioritas, dengan jutaan pelanggan berlangganan. Bagian pencarian restoran tetap kuat, dengan database menu dari ratusan ribu outlet, termasuk filter berdasarkan masakan, rating, dan lokasi. Pada 2025, integrasi dengan pembayaran digital seperti UPI dan wallet lokal meningkatkan konversi transaksi hingga 40 persen.

Diversifikasi meluas ke Hyperpure, layanan pasok bahan segar untuk restoran, yang memastikan kualitas dan keberlanjutan. District, inisiatif baru, fokus pada pengalaman ritel imersif, solusi pemasaran, dan proyek komunitas, seperti event kuliner dan festival. Kemitraan dengan HSBC India pada 2025 memperkaya akses ke pengalaman budaya, membuat Zomato bukan hanya pengirim makanan, tapi penyedia gaya hidup lengkap. Strategi ini didukung data analitik, di mana AI memprediksi tren makanan dan menyesuaikan promo, seperti diskon musiman untuk festival Diwali atau Holi.

Inovasi Teknologi dan Ekspansi Regional Zomato

Inovasi menjadi pondasi kesuksesan Zomato. Sejak awal, perusahaan berinvestasi pada teknologi mobile-first, dengan aplikasi yang mendukung 10 bahasa dan fitur offline. Pada 2025, AI-driven features seperti chatbot untuk pesanan suara dan prediksi stok restoran mengurangi waktu tunggu hingga 20 persen. Kolaborasi dengan Google Cloud memungkinkan pemrosesan data real-time, sementara blockchain dieksplorasi untuk transparansi rantai pasok di Hyperpure.

Ekspansi regional awalnya global, tapi pada 2025, fokus utama di India dengan pangsa pasar 50 persen di pengiriman makanan. Akuisisi Blinkit memperluas ke quick commerce, menargetkan kota tier-1 dan tier-2. Di luar India, Zomato hadir di UAE dan Portugal melalui akuisisi, meskipun skala lebih kecil. Studi menunjukkan kontribusi Zomato ke PDB India mencapai miliaran dolar, dengan proyeksi pertumbuhan 28 persen CAGR hingga 2030 berkat ekspansi ini.

Komitmen keberlanjutan juga inovatif. Zomato melatih ribuan restoran untuk praktik ramah lingkungan, seperti kemasan biodegradable, dan program inklusi untuk mitra pengiriman berkebutuhan khusus, termasuk lebih dari 5.000 orang dengan disabilitas pendengaran. Fitur seperti kalkulator jejak karbon pada aplikasi mendorong pilihan hijau, sejalan dengan tren “sustainable dining” di mana 70 persen konsumen India memilih opsi ramah lingkungan.

Kontroversi dan Tantangan yang Dihadapi Zomato

Meskipun sukses, Zomato menghadapi berbagai kontroversi. Pada 2025, keputusan berbagi data pelanggan dengan restoran memicu perdebatan privasi, dengan kritikus menyoroti risiko penyalahgunaan informasi seperti nama, alamat, dan preferensi makanan. Langkah ini, yang dimaksudkan untuk meningkatkan layanan personal restoran, menuai kritik dari analis dan politisi, meskipun Zomato mengklaim kepatuhan dengan regulasi data India.

Kontroversi antitrust juga menonjol. Pada Maret 2025, Komisi Persaingan India (CCI) menyelidiki Zomato, Swiggy, dan Zepto atas praktik diskon yang diduga anti-kompetitif, termasuk platform fees dan veg mode enablement fee yang sempat ditarik. Pada April 2025, CCI membersihkan Zomato dari tuduhan atas biaya pengiriman, tapi isu ini menyoroti ketergantungan pasar pada raksasa teknologi. Selain itu, keluhan restoran seperti manipulasi alokasi pengendara selama jam sibuk di Delhi menjadi sorotan, dengan CEO Deepinder Goyal merespons melalui klarifikasi publik.

Tantangan internal termasuk pemogokan mitra pengiriman atas pemotongan upah, yang memengaruhi operasi pada 2025. Laporan internal mengungkap penurunan pangsa pasar ke kompetitor seperti Zepto Cafe, mendorong restrukturisasi. Pada 2019, fitur cashless delivery dieksploitasi pengguna, menyebabkan kerugian finansial dan reformasi kebijakan. Meski demikian, Zomato merespons dengan meningkatkan dukungan pelanggan 24/7 dan edukasi privasi, serta kolaborasi dengan regulator untuk keseimbangan kompetisi.

Pengaruh Ekonomi dan Budaya Zomato terhadap Masyarakat

Dampak ekonomi Zomato signifikan. Pada 2025, perusahaan berkontribusi miliaran dolar ke sektor makanan India, menciptakan jutaan lapangan kerja tidak langsung melalui mitra restoran dan pengiriman. Pertumbuhan pasar pengiriman makanan India diproyeksikan mencapai 110 miliar dolar secara global, dengan Zomato sebagai pendorong utama di pasar domestik. Program seperti Hyperpure memberdayakan UMKM dengan pasok berkualitas, meningkatkan pendapatan hingga 25 persen.

Secara budaya, Zomato telah mengubah kebiasaan makan masyarakat India. Dari mempopulerkan midnight cravings menjadi momen budaya hingga promosi festival seperti IPL 2025 dengan stunt PR raksasa, platform ini menyatukan orang melalui makanan. Masuk ke top 25 merek India menurut Kantar BrandZ, dengan peningkatan nilai 69 persen, mencerminkan pengaruhnya. Kemitraan dengan HSBC untuk akses pengalaman budaya membuat seni, musik, dan kuliner lebih terjangkau.

Zomato juga mempromosikan inklusi, seperti kampanye sign language untuk ucapan terima kasih kepada mitra pengiriman, dan dukungan untuk makanan lokal melalui rekomendasi AI. Ini selaras dengan nilai India seperti harmoni dan keragaman, mendorong wisatawan kuliner memilih hidangan autentik. Namun, kritik atas overtourism makanan di kota besar mendorong Zomato ke regulasi berkelanjutan. Secara keseluruhan, pengaruhnya melampaui bisnis, membentuk identitas modern India sebagai masyarakat yang terhubung melalui teknologi dan rasa.

Kesimpulan: Masa Depan Zomato di Tengah Inovasi Berkelanjutan

Zomato telah berevolusi dari startup sederhana menjadi kekuatan utama di industri teknologi makanan, dengan sejarah inovasi yang menginspirasi, model bisnis adaptif, dan dampak mendalam terhadap ekonomi serta budaya. Meski menghadapi kontroversi seperti isu privasi dan kompetisi, komitmennya terhadap teknologi dan keberlanjutan menjanjikan pertumbuhan jangka panjang. Pada 2025, dengan tren seperti quick commerce dan dining berkelanjutan, Zomato siap memimpin transformasi gaya hidup. Bagi konsumen, platform ini bukan sekadar alat pesan makanan, melainkan mitra yang membuat kehidupan lebih nyaman dan beragam. Jika Anda menjelajahi tren pengiriman makanan, Zomato tetap menjadi contoh sukses bagaimana visi lokal bisa mendunia, sambil mendukung ekosistem yang lebih inklusif.

Exit mobile version