Male’an Sampi, Balapan Sapi Tradisional di Lombok

perjalanan.id – Male’an Sampi adalah tradisi balapan sapi khas masyarakat Sasak di Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang diadakan setiap tahun setelah musim panen. Dalam bahasa Sasak, “male’an” berarti mengejar, dan “sampi” berarti sapi, sehingga Male’an Sampi dapat diartikan sebagai “mengejar sapi”. Berbeda dengan balapan sapi di daerah lain, perlombaan ini berlangsung di sawah yang baru dipanen dan masih tergenang air, menciptakan tantangan tersendiri bagi peserta dan hewan yang dilombakan.

Setiap pasangan sapi dihias dengan ornamen warna-warni dan dikendalikan oleh seorang joki yang berdiri di atas papan kayu. Mereka berlomba menempuh jarak sekitar 200 meter di lintasan berlumpur, yang menguji kekuatan dan kecepatan sapi serta keterampilan joki dalam mengendalikan arah dan keseimbangan. Suasana perlombaan sangat meriah, diiringi sorak-sorai penonton yang memberikan semangat kepada peserta.

Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga dan melestarikan budaya lokal. Male’an Sampi mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan waktu pascapanen untuk kegiatan yang memperkuat identitas budaya dan kebersamaan masyarakat. Selain itu, acara ini juga menarik minat wisatawan yang ingin menyaksikan langsung keunikan budaya Lombok.

Dengan mempertahankan dan mempromosikan tradisi seperti Male’an Sampi, masyarakat Lombok menunjukkan komitmen mereka dalam melestarikan warisan budaya yang kaya dan beragam. Tradisi ini menjadi simbol kebanggaan dan identitas budaya yang patut diapresiasi dan dijaga keberlangsungannya.

Exit mobile version