perjalanan.id – Ngaben, upacara kremasi khas Bali, adalah salah satu tradisi budaya yang menarik perhatian wisatawan karena makna spiritual dan keindahan ritualnya. Berbeda dari persepsi umum tentang kematian, Ngaben bagi masyarakat Hindu Bali adalah perayaan untuk melepas roh menuju alam keabadian, mencerminkan siklus kelahiran kembali. Upacara ini tidak hanya sakral, tetapi juga kaya akan seni, musik, dan solidaritas komunitas.
Ngaben biasanya melibatkan prosesi panjang, mulai dari persiapan jenazah hingga kremasi di setra (kuburan adat). Salah satu elemen menarik adalah penggunaan bade, menara kayu berhias yang membawa jenazah ke tempat kremasi, diiringi gamelan dan tarian. Ada pula petulangan, patung sapi atau singa yang menjadi simbol kendaraan roh. Skala upacara bervariasi—Ngaben massal lebih sederhana, sementara Ngaben keluarga bangsawan bisa berlangsung megah selama berhari-hari.
Wisatawan dapat menyaksikan Ngaben di desa-desa seperti Ubud atau Gianyar, dengan izin dari keluarga penyelenggara. Penting untuk menghormati adat dengan berpakaian sopan, mengenakan kain dan selendang, serta tidak mengganggu prosesi. Pemandu lokal dapat membantu menjelaskan makna setiap tahap, memperkaya pengalaman budaya Anda. Waktu pelaksanaan Ngaben tidak tetap, tetapi sering diadakan sesuai hari baik menurut kalender Bali.
Tips praktis: selalu tanyakan izin sebelum memotret, jaga jarak dari prosesi utama, dan hindari berbicara keras. Berpartisipasi dalam Ngaben bukan hanya soal melihat, tetapi juga memahami filosofi hidup Bali yang harmonis. Tradisi ini mengajarkan bahwa kematian adalah bagian alami dari kehidupan, menjadikannya pengalaman wisata budaya yang mendalam dan tak terlupakan.