Menyaksikan Tradisi Lompat Batu di Pulau Nias, Sumatera Utara

perjalanan.id – Tradisi Lompat Batu atau Fahombo di Pulau Nias, Sumatera Utara, adalah salah satu warisan budaya yang menarik untuk disaksikan. Tradisi ini berasal dari masyarakat Nias Selatan, khususnya di Desa Bawomataluo, dan hingga April 2025 tetap menjadi daya tarik utama wisata budaya. Lompat Batu bukan sekadar atraksi, tetapi simbol kedewasaan dan keberanian bagi pemuda Nias.

Fahombo dilakukan dengan melompati tumpukan batu setinggi 2 meter dan tebal 40 cm, yang dulunya merupakan ujian bagi calon prajurit Nias untuk membuktikan ketangguhan fisik. Pemuda yang berhasil melompati batu dianggap telah dewasa dan siap menikah. Kini, tradisi ini sering ditampilkan dalam acara adat atau untuk menyambut wisatawan, dengan pemuda setempat mengenakan pakaian adat berwarna merah dan kuning yang mencolok.

Wisatawan bisa menyaksikan Lompat Batu di Desa Bawomataluo, yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Gunungsitoli, ibu kota Nias. Tiket masuk desa sekitar Rp 20.000 per orang, ditambah donasi sukarela untuk penampilan Lompat Batu, biasanya Rp 50.000 per kelompok. Selain atraksi lompat batu, Anda juga bisa melihat rumah adat Nias yang megah, seperti Omo Hada, dengan arsitektur tahan gempa yang unik.

Pengalaman wisatawan menunjukkan bahwa tradisi ini sangat memukau, terutama karena keberanian para pemuda dan suasana adat yang kental. Disarankan berkunjung pada pagi hari untuk menghindari panas, dan jangan lupa membawa kamera untuk mengabadikan momen. Penting juga untuk menghormati adat setempat, seperti tidak mengganggu prosesi dan berpakaian sopan.

Lompat Batu adalah cerminan kekayaan budaya Nias yang penuh makna. Tradisi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajarkan nilai keberanian dan ketangguhan—pengalaman wisata budaya yang autentik dan tak terlupakan di Pulau Nias.

Exit mobile version