perjalanan.id – Mount Fuji, atau Fuji-san seperti yang disebut oleh penduduk lokal, adalah gunung tertinggi di Jepang dengan ketinggian 3.776 meter di atas permukaan laut. Terletak di perbatasan Prefektur Shizuoka dan Yamanashi, gunung berapi aktif ini bukan hanya keajaiban alam, tetapi juga simbol budaya dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat Jepang. Dengan puncaknya yang diselimuti salju dan bentuk konis yang simetris, Mount Fuji telah memikat hati wisatawan, seniman, dan peziarah selama berabad-abad.
Keindahan Alam dan Musim yang Beragam
Mount Fuji menawarkan pemandangan yang berbeda sepanjang tahun. Pada musim semi, bunga sakura di sekitar Danau Kawaguchi dan wilayah Chureito Pagoda menciptakan latar belakang yang memukau dengan gunung ini sebagai pusatnya. Di musim panas, jalur pendakian resmi dibuka (Juli hingga awal September), memungkinkan pendaki untuk mencapai puncak dan menyaksikan matahari terbit yang dikenal sebagai Goraiko. Musim gugur menghadirkan dedaunan merah dan oranye yang kontras dengan puncak bersalju, sementara musim dingin menampilkan Fuji dalam kejayaannya yang berkilauan dengan lapisan salju tebal.
Signifikansi Budaya dan Spiritual
Mount Fuji bukan sekadar gunung, tetapi juga situs suci dalam agama Shinto dan Buddha. Banyak peziarah mendaki gunung ini sebagai bentuk meditasi dan penghormatan. Kuil seperti Fujisan Hongu Sengen Taisha di kaki gunung menjadi tempat ibadah penting. Selain itu, gunung ini telah menginspirasi karya seni klasik Jepang, seperti cetakan kayu ukiyo-e karya Hokusai dalam seri Tiga Puluh Enam Pemandangan Gunung Fuji. Hingga kini, Mount Fuji tetap menjadi subjek populer dalam fotografi dan seni modern.
Pendakian Mount Fuji
Pendakian Mount Fuji adalah pengalaman yang menarik bagi wisatawan lokal maupun internasional. Terdapat empat jalur utama: Yoshida, Subashiri, Gotemba, dan Fujinomiya, dengan Yoshida sebagai rute paling populer. Pendakian biasanya memakan waktu 5-7 jam untuk naik dan 3-5 jam untuk turun. Puncaknya menawarkan pemandangan spektakuler, tetapi pendaki harus mempersiapkan diri dengan baik karena cuaca di gunung bisa berubah drastis. Perlengkapan seperti pakaian hangat, sepatu hiking, dan air yang cukup sangat dianjurkan.
Status Warisan Dunia UNESCO
Pada tahun 2013, Mount Fuji diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dalam kategori budaya, bukan alam. Pengakuan ini diberikan karena peran gunung ini sebagai sumber inspirasi seni dan spiritualitas, serta pengaruhnya terhadap budaya Jepang dan dunia. Status ini juga mendorong upaya pelestarian lingkungan di sekitar gunung agar tetap bersih dan lestari.
Tips Mengunjungi Mount Fuji
-
Waktu Terbaik: Musim panas (Juli-Agustus) untuk pendakian, atau musim semi dan gugur untuk fotografi.
-
Akses: Dari Tokyo, Anda bisa naik bus atau kereta ke wilayah Fuji Five Lakes (Kawaguchiko adalah titik populer).
-
Aktivitas: Selain mendaki, Anda bisa menikmati bersepeda, berperahu di danau, atau mengunjungi desa-desa tradisional seperti Oshino Hakkai.
-
Etika: Jaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah, terutama saat mendaki.
Tantangan dan Pelestarian
Meskipun menjadi destinasi populer, Mount Fuji menghadapi tantangan seperti kepadatan pendaki dan dampak lingkungan. Pemerintah Jepang telah menerapkan langkah-langkah seperti pembatasan jumlah pendaki dan biaya masuk untuk mendanai pelestarian. Wisatawan diimbau untuk menghormati aturan demi menjaga keindahan alam dan nilai budaya gunung ini.
Mount Fuji adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam, warisan budaya, dan makna spiritual. Baik Anda seorang pendaki, pecinta seni, atau sekadar ingin menikmati pemandangan, gunung ini menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Jika Anda berencana mengunjungi Jepang, pastikan Mount Fuji ada dalam daftar destinasi Anda!