perjalanan.id – Tersembunyi di dalam Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi, Danau Kaco adalah salah satu destinasi alam yang belum banyak diketahui wisatawan. Nama “Kaco” berasal dari bahasa lokal yang berarti kaca, merujuk pada kejernihan air danaunya yang luar biasa. Danau ini tampak bercahaya kebiruan, bahkan saat malam hari tanpa pencahayaan buatan — sebuah fenomena alami yang masih menjadi misteri hingga kini.
Untuk mencapai Danau Kaco, wisatawan harus menempuh perjalanan trekking sejauh ±3 jam dari Desa Lempur. Jalurnya menembus hutan tropis yang lebat dan penuh suara alami, seperti gemericik air, kicauan burung, dan gesekan dedaunan. Sepanjang perjalanan, pengunjung juga bisa melihat berbagai flora langka seperti anggrek hutan dan pohon kayu manis liar.
Kejernihan Danau Kaco bukan hanya menjadi daya tarik visual, tetapi juga menjadi objek studi ilmiah karena tidak diketahui pasti sumber cahaya birunya. Beberapa peneliti menduga kandungan mineral tertentu dalam air serta bioluminesensi mikroorganisme berperan dalam menciptakan efek tersebut.
Namun, keunikan Danau Kaco juga menuntut perhatian dalam hal konservasi. Sampah dari pengunjung serta minimnya edukasi lingkungan berisiko merusak ekosistem sekitarnya. Oleh karena itu, pengelolaan berbasis ekowisata dan pendampingan dari masyarakat lokal sangat penting untuk menjaga keaslian tempat ini.
Danau Kaco bukan hanya tempat wisata, tetapi juga cerminan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Keindahannya menjadi pengingat bahwa masih banyak surga tersembunyi di Indonesia yang perlu dijaga dan dihargai dengan penuh tanggung jawab.