Sawah Bertingkat Banaue, Keajaiban Kuno Filipina yang Dijuluki Keajaiban Dunia Kedelapan

perjalanan.id – Sawah Bertingkat Banaue (Banaue Rice Terraces) di Provinsi Ifugao, Pulau Luzon, Filipina, merupakan salah satu keajaiban teknik pertanian kuno yang paling mengagumkan di dunia. Terukir di lereng pegunungan Cordillera pada ketinggian hingga 1.500 meter di atas permukaan laut, teras-teras ini sering disebut sebagai “Keajaiban Dunia Kedelapan” karena keindahan dan kompleksitasnya. Dibangun sekitar 2.000 tahun lalu oleh suku Ifugao tanpa alat modern, sawah ini menjadi simbol harmoni manusia dengan alam.

Sejarah dan Pembangunan yang Luar Biasa

Suku Ifugao, leluhur penduduk setempat, mulai membangun teras ini sekitar abad ke-1 hingga ke-8 Masehi menggunakan tangan dan alat sederhana seperti kayu dan batu. Mereka mengukir lereng gunung menjadi ribuan teras bertingkat untuk menanam padi di daerah pegunungan yang curam. Sistem irigasi canggih mengalirkan air dari hutan hujan di puncak gunung melalui saluran alami dan bambu, tanpa pompa modern.

Luas total teras mencapai sekitar 10.360 kilometer persegi jika direntangkan, setara dengan separuh luas Bali. UNESCO menetapkannya sebagai Situs Warisan Dunia pada 1995 sebagai “Rice Terraces of the Philippine Cordilleras”, mengakui nilai budaya dan teknik pertanian berkelanjutan.

Keindahan Alam dan Budaya Ifugao

Sawah Banaue paling indah saat musim tanam (Februari-April) ketika hijau muda, atau musim panen (Juni-Juli) ketika kuning keemasan. Kabut pagi sering menyelimuti teras, menciptakan suasana mistis seperti lukisan hidup. Suku Ifugao masih mempertahankan tradisi, termasuk ritual tanam padi dengan tarian dan musik gong.

Wisatawan bisa trekking di teras Batad (bentuk amfiteater paling ikonik), menginap di homestay lokal, atau belajar cara menanam padi tradisional.

Tantangan dan Upaya Pelestarian

Meski megah, sawah Banaue menghadapi ancaman erosi, perubahan iklim, dan migrasi generasi muda ke kota yang menyebabkan kurangnya pemeliharaan. Beberapa teras rusak, dan UNESCO pernah memasukkannya ke daftar situs terancam pada 2001-2012.

Pemerintah Filipina dan komunitas lokal kini aktif merevitalisasi melalui program “Hudhud Chants” (warisan lisan UNESCO) dan ekowisata. Turis didorong berkontribusi dengan memilih tur bertanggung jawab.

Sawah Bertingkat Banaue bukan hanya pemandangan indah, tapi bukti kecerdasan manusia kuno dalam berdamai dengan alam. Kunjungi tempat ini untuk pengalaman yang tak terlupakan—trekking, foto, dan belajar budaya Ifugao. Filipina bangga dengan warisan ini, dan dunia patut melestarikannya untuk generasi mendatang!

Exit mobile version