perjalanan.id – Singkawang di Kalimantan Barat dikenal sebagai kota dengan nuansa multikultural yang kental. Julukan “Kota Seribu Kelenteng” bukan sekadar nama, melainkan cerminan keragaman etnis Tionghoa, Melayu, dan Dayak yang hidup berdampingan selama ratusan tahun. Hampir di setiap sudut kota, pengunjung bisa menemukan kelenteng dengan arsitektur megah yang berhiaskan warna merah mencolok, patung naga, serta ornamen tradisional yang sarat makna spiritual.
Selain kelenteng, daya tarik utama Singkawang adalah suasana perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Pada momen ini, kota berubah menjadi lautan manusia yang dipenuhi atraksi barongsai, liong, hingga parade tatung, yakni orang-orang yang diyakini kerasukan roh leluhur. Festival ini bukan hanya perayaan agama, melainkan juga menjadi destinasi wisata budaya yang mampu menarik ribuan turis domestik maupun mancanegara.
Di luar momen festival, Singkawang tetap menawarkan banyak hal menarik. Pasar tradisionalnya menjual aneka kuliner khas seperti choi pan, mie tiaw, hingga kue keranjang yang melegenda. Di pinggiran kota, wisatawan bisa menjelajahi pantai-pantai cantik seperti Pasir Panjang atau menyusuri pegunungan dengan udara sejuk. Perpaduan pesona alam dan budaya menjadikan Singkawang berbeda dari kota wisata lainnya di Indonesia.
Masyarakat Singkawang juga dikenal ramah dan terbuka terhadap pendatang. Kehidupan sehari-hari mereka menunjukkan toleransi yang kuat, di mana rumah ibadah dari berbagai agama berdiri berdekatan tanpa sekat. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan kehangatan hidup multikultural.
Singkawang membuktikan bahwa wisata kota tidak hanya soal landmark modern, melainkan tentang merayakan keberagaman, budaya, dan harmoni. Bagi pencinta perjalanan, kota ini menyajikan pengalaman yang kaya akan sejarah, kuliner, serta interaksi sosial yang membekas dalam ingatan.