perjalanan.id – Di tengah hiruk-pikuk pasar tradisional Yogyakarta, aroma hangat bakpao yang baru dikukus selalu menggoda selera para pelancong. Namun, jika Anda mencari sentuhan unik yang memadukan cita rasa klasik dengan inovasi modern, Bakpao Aglin layak menjadi pilihan utama. Sebagai varian bakpao yang terinspirasi dari legenda kuliner Pathok 25, Bakpao Aglin bukan sekadar camilan biasa—ia adalah perpaduan harmonis antara tekstur lembut ala tong jiu pia dan isian manis yang menggugah nostalgia. Mari kita telusuri lebih dalam tentang makanan ikonik ini yang kini menjadi favorit baru di kalangan pecinta kuliner Indonesia.
Asal-Usul Bakpao Aglin: Dari Tong Jiu Pia ke Inovasi Lokal
Bakpao, atau lebih dikenal sebagai baozi dalam tradisi Tionghoa, telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Indonesia. Di Tanah Jawa, khususnya Yogyakarta, bakpao berevolusi menjadi tong jiu pia—sejenis kue pia yang dibakar hingga kulitnya renyah, berbeda dengan bakpao kukus yang empuk. Kulitnya tebal seperti roti, diisi dengan campuran daging, kacang hijau, cokelat, atau sayuran, menciptakan rasa yang kaya dan memuaskan.
Bakpao Aglin lahir dari inspirasi ini, dinamai dari Siek Angling Saputra Sanjaya, penerus legendaris di balik kesuksesan Bakpia Pathok 25. Seperti diceritakan dalam buku Jejak Manis Pathok 25 karya M. Alie Humaedi, Tan Aris Nio—pendiri awal—memperkenalkan sentuhan hangat yang lembut, yang kemudian dikembangkan oleh Siek Angling menjadi formula ikonik. Bakpao Aglin mengambil esensi itu: kulit tebal yang mirip bakpao, tapi dengan proses kukus yang menjaga kelembutan, diisi dengan varian manis seperti gula merah, pasta kacang merah, atau bahkan wijen hitam untuk twist modern. Hasilnya? Camilan yang tidak hanya mengenyangkan, tapi juga membangkitkan kenangan akan warisan Tionghoa-Indonesia yang telah berusia puluhan tahun.
Di pasar Pathok 25, pusat oleh-oleh Yogyakarta, Bakpao Aglin menjadi salah satu produsen terbesar meski bukan yang pertama. Dengan sentuhan inovatif, ia membedakan diri dari bakpia tradisional yang lebih kering, menawarkan pengalaman rasa yang lebih juicy dan versatile—cocok untuk sarapan, teh sore, atau bahkan camilan malam hari.
Rasa dan Tekstur yang Menggoda: Apa yang Membuat Bakpao Aglin Istimewa?
Rahasia utama Bakpao Aglin terletak pada keseimbangan antara kulit dan isian. Kulitnya dibuat dari adonan tepung terigu yang dicampur tangmien flour—bahan khusus yang memberikan tekstur empuk seperti spons, terinspirasi dari resep ala Indonesia yang dibagikan oleh para blogger kuliner seperti Aunty Yochana. Proses mengukus memastikan kulit tetap moist, tidak seperti pia yang dibakar hingga kering.
Untuk isian, Bakpao Aglin menawarkan beragam pilihan:
- Manis Klasik: Gula merah yang meleleh lembut, memberikan manis karamel yang autentik.
- Cokelat Inovatif: Campuran cokelat pekat dengan kacang, ideal untuk pecinta rasa modern.
- Wijen Hitam: Varian eksotis yang menambah nutty flavor, seperti resep Bakpao Wijen Hitam yang populer di kalangan Thermomix enthusiasts.
- Savory Twist: Untuk yang suka gurih, ada isian daging cincang atau ayam pedas, mirip dengan steamed buns di pasar Jakarta seperti Sunda Kelapa.
Menurut pengalaman para foodies, Bakpao Aglin unggul dalam kelembutannya—seperti disebutkan dalam resep-resep Fimela.com, di mana kukusan diberi jarak agar uap merata, menghasilkan buns yang mengembang sempurna tanpa pecah. Ini membuatnya tidak hanya enak dimakan panas, tapi juga tetap lezat saat dingin, sempurna sebagai oleh-oleh.
Budaya dan Tempat Wisata: Bakpao Aglin di Hati Yogyakarta
Bakpao Aglin bukan hanya makanan; ia adalah simbol integrasi budaya. Berasal dari imigran Tionghoa yang menetap di Indonesia, bakpao telah “beradaptasi” dengan selera lokal—seperti diceritakan Backpacker Lee dalam kisahnya tentang street food Jakarta. Di Yogyakarta, Pathok 25 menjadi destinasi wajib, di mana pengunjung bisa menyaksikan proses pembuatan langsung, dari adonan hingga kukusan raksasa.
Bagi wisatawan, mencicipi Bakpao Aglin di pasar tradisional seperti Pathok atau Malioboro adalah pengalaman autentik. Ia sering dijual dalam kemasan ramah traveling, dengan harga terjangkau mulai Rp5.000 per biji. Di era digital, resepnya pun menyebar luas melalui blog seperti Weekend Bakery, yang berbagi tips folding adonan rumit untuk hasil profesional di rumah.
Cara Membuat Bakpao Aglin di Rumah: Resep Sederhana
Ingin mencoba sendiri? Berikut resep dasar Bakpao Aglin untuk 12 buah, diadaptasi dari sumber kuliner terpercaya:
Bahan Kulit:
- 500 gr tepung terigu protein sedang
- 1 sdm ragi instan
- 100 gr gula pasir
- 250 ml susu hangat
- 1 butir telur
- 50 gr mentega
Bahan Isian (Manis Gula Merah):
- 200 gr gula merah, sisir halus
- 100 gr kacang hijau rebus halus
- 1 sdm kayu manis bubuk
Cara Membuat:
- Campur ragi dengan susu hangat, diamkan hingga berbusa.
- Uleni tepung, gula, telur, dan mentega hingga kalis. Tambah ragi, uleni lagi 10 menit.
- Diamkan adonan 1 jam hingga mengembang dua kali lipat.
- Bagi adonan menjadi 12 bola, isi dengan campuran gula merah dan kacang.
- Lipat rapi, kukus 15-20 menit dengan api sedang. Sajikan hangat!
Tips: Gunakan tangzhong (campuran tepung dan air panas) untuk kulit ekstra empuk, seperti trik dari resep Aunty Yochana.
Bakpao Aglin mewakili esensi kuliner Indonesia: sederhana, hangat, dan penuh cerita. Dari warisan Tan Aris Nio hingga inovasi Siek Angling, ia terus berevolusi sebagai jembatan antara masa lalu dan kini. Baik Anda di Yogyakarta atau mencobanya di rumah, Bakpao Aglin mengingatkan kita bahwa makanan terbaik adalah yang lahir dari cinta dan tradisi. Jadi, kapan Anda akan mencicipinya? Mungkin saat ini juga, dengan secangkir teh hangat di samping. Selamat menikmati!
