Kafe Terapung di Atas Sawah, Sensasi Nongkrong di Tengah Hijau Padi

perjalanan.id – Di sebuah desa di lereng kaki gunung, muncul konsep kafe unik yang berada di atas hamparan sawah. Bangunan utama dibuat di atas panggung kayu dengan pijakan tiang di tengah lahan persawahan, di mana pengunjung bisa melihat langsung tanaman padi dan aliran irigasi sekeliling. Langkah menuju meja makan terasa seperti berjalan di jembatan kayu tipis yang melayang di atas tanaman, menciptakan sensasi tersendiri antara kedekatan dengan alam dan pengalaman kuliner.

Menu di kafe ini tetap mengedepankan cita rasa lokal: nasi liwet, ayam bakar rempah, sayur urap, dan sambal khas desa, lengkap dengan teh jahe hangat atau kopi tubruk. Tapi yang membedakan adalah keunikan suasana — suara gemerisik padi tertiup angin, kicauan burung pagi, dan aroma tanah basah di musim hujan melengkapi kenikmatan masakan. Konsep ini juga menyajikan paket malam, di mana lampu-lampu kecil dipasang di antara tanaman padi untuk menciptakan suasana romantis saat makan malam dengan langit terbuka.

Pemilik restoran adalah generasi muda yang kembali ke kampung halaman dan ingin menggabungkan kecintaan terhadap alam dan makanan. Mereka menggunakan bahan lokal dari petani sekitar, menciptakan harmonisasi antara petani dan bisnis kuliner. Kafe ini juga dijadikan pusat edukasi: pengunjung bisa ikut menanam padi mini atau belajar sistem irigasi tradisional saat menunggu hidangan tiba.

Walaupun berada di area rural, akses ke lokasi didukung jalan makadam dan petunjuk ruk manis dari jalan utama. Karena kapasitas terbatas, pengunjung dianjurkan memesan tempat terlebih dahulu. Kafe ini menjadi contoh tempat makan yang bukan hanya soal menu lezat, tapi juga pengalaman budaya dan alam yang mengenggam indera. Bagi wisatawan yang lelah dengan suasana kota, kafe terapung sawah ini menyuguhkan jeda sunyi dan harmonis — makan bukan sekadar kuliner, melainkan meresapi kehidupan di balik piring.

Exit mobile version