Phở Bò Hà Nội, Sup yang Lebih dari Sekadar Makanan, Tapi Jiwa Vietnam

perjalanan.id – Di Hanoi, kalau jam 6 pagi kamu belum mencium aroma kaldu tulang yang menguar dari gang-gang sempit, berarti kamu belum benar-benar bangun. Itulah Phở Bò Hà Nội, sup bening dengan irisan daging sapi mentah yang matang karena panas kaldu, mi putih kenyal, dan taburan daun bawang + ketumbar yang bikin satu sendok langsung bikin orang bilang: “Ini baru hidup!”

Bukan mie instan, bukan bakso, bukan soto. Phở adalah identitas nasional Vietnam, dan versi Hanoi adalah yang paling murni, paling “galak”, dan paling susah ditiru.

Sejarah: Lahir dari Perang, Jadi Simbol Damai

Phở muncul sekitar 1900–1910 di Nam Định dan Hanoi, saat Vietnam masih jajahan Prancis. Cerita paling populer: Koki Vietnam melihat orang Prancis makan “pot-au-feu” (sup tulang sapi), lalu ambil konsep kaldu tulangnya, campur dengan mi beras Tiongkok, tambah rempah lokal (bunga lawang, kayu manis, kapulaga, cengkeh, jahe bakar), dan jadilah phở.

Nama “phở” kemungkinan dari kata Prancis “feu” (api) — merujuk cara daging mentah “matang di atas api” kaldu panas.

Setelah Perang Vietnam, phở ikut “migrasi” bareng pengungsi ke seluruh dunia. Tapi orang Hanoi tetap bilang: “Phở di Saigon terlalu manis, terlalu banyak tauge dan saus. Phở Hà Nội itu pahit, asam, pedas, dan langsung ke jantung.”

Ciri Khas Phở Bò Hà Nội yang Asli

  1. Kaldu jernih seperti kaca Direbus 12–18 jam hanya dari tulang sapi + sumsum, tanpa tulang babi. Harus bening, tidak keruh, tidak berminyak berlebih.
  2. Daging sapi mentah tipis (tái) Irisan daging sapi segar (nạm atau gầu) ditata di atas mi, lalu disiram kaldu 90–100 °C. Daging matang setengah jadi, tetap pink di dalam, juicy banget.
  3. Rempah “rajas” tapi halus Bunga lawang, kayu manis Vietnam, kapulaga hitam, cengkeh, jahe bakar, bawang bombay bakar — semua dimasukkan dalam kantong kain, direbus pelan supaya aroma keluar perlahan.
  4. Tidak ada tauge atau daun kemangi berlebih Hanya daun bawang iris, ketumbar, dan bawang goreng renyah.
  5. Saus pendamping minimalis Cuma jeruk nipis, cabe iris, dan sedikit saus cabe (tùy selera). Tidak ada hoisin atau kecap manis seperti di Saigon.

5 Alamat Phở Bò Hà Nội Legendaris (2025 Masih Harus Antre)

  1. Phở Thìn Lò Đúc (13 Lò Đúc) Ciri khas: daging tái lăn (ditumis sebentar dengan bawang putih). Antrean bisa 45 menit, tapi worth it.
  2. Phở Bát Đàn (49 Bát Đàn) Paling tua (sejak 1940-an), paling “galak” — pemiliknya terkenal ketus kalau kamu minta tambah tauge.
  3. Phở Gia Truyền (49 Bát Đàn, sebelahnya) Saingan Bát Đàn, lebih ramah, kaldunya lebih manis sedikit.
  4. Phở Lý Quốc Sư (10 Lý Quốc Sư) Dekat Danau Hoàn Kiếm, turis-friendly, tapi tetap pakai resep asli.
  5. Phở Hùng (Cầu Gỗ, dekat Old Quarter) Buka 24 jam, favorit anak malam yang baru pulang clubbing.

Cara Makan Phở Bò Hà Nội yang Benar

Phở Bò Hà Nội di Indonesia (2025)

Phở Bò Hà Nội bukan makanan pagi biasa. Ia adalah ritual, obat hati, dan alasan orang Vietnam bangun jam 5 pagi meski tidur jam 2.

Seperti kata orang Hanoi: “Ăn phở không chỉ để no bụng, mà để ấm lòng.”

Exit mobile version