Rujak Cingur, Kuliner Ikonik Surabaya yang Menggugah Selera

perjalanan.id – Rujak Cingur adalah salah satu makanan tradisional paling terkenal dari Jawa Timur, khususnya kota Surabaya. Hidangan ini merupakan variasi unik dari rujak pada umumnya, dengan tambahan cingur (irisan moncong atau mulut sapi yang direbus) yang memberikan tekstur kenyal dan cita rasa gurih. Perpaduan antara sayuran segar, buah-buahan asam, protein seperti tahu dan tempe, serta bumbu petis yang kental membuat Rujak Cingur memiliki rasa manis, pedas, asam, dan gurih yang harmonis. Tak heran jika makanan ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak 2021.

Asal Usul dan Sejarah

Rujak Cingur mulai populer di Surabaya sekitar tahun 1930-an. Menurut sejarawan, hidangan ini dibawa oleh pendatang dari Pulau Madura yang berdagang kuliner untuk bertahan hidup. Awalnya menggunakan petis ikan cakalang khas Madura, tapi disesuaikan dengan petis udang agar cocok dengan lidah masyarakat Jawa di Surabaya.

Ada pula cerita legendaris bahwa rujak ini berasal dari Timur Tengah, dibawa oleh seorang bernama Abdul Rozak yang mengganti cingur unta dengan cingur sapi karena sulit didapat di Indonesia. Nama “rujak” konon dari “Rozak”, sementara “cingur” berarti “mulut” dalam bahasa Jawa. Seiring waktu, Rujak Cingur menyebar ke berbagai daerah di Jawa Timur seperti Sidoarjo, Mojokerto, dan Malang.

Bahan-Bahan Utama

Yang membuat Rujak Cingur berbeda adalah kombinasi bahan mentah dan matang:

  • Cingur: Irisan moncong sapi rebus, tekstur kenyal dan gurih.
  • Sayuran: Kangkung rebus, tauge, kacang panjang, bendoyo (ketimun rebus).
  • Buah-buahan: Mentimun, krai (timun khas Jatim), bengkoang, mangga muda, nanas, kedondong.
  • Pelengkap: Lontong, tahu goreng, tempe goreng.
  • Tambahan: Kerupuk udang atau kerupuk putih, bawang goreng.

Bumbu Petis yang Khas

Rahasia kelezatan terletak pada bumbu yang diulek halus:

  • Petis udang hitam (pasta udang fermentasi).
  • Kacang tanah goreng.
  • Cabai rawit.
  • Gula merah.
  • Asam jawa.
  • Pisang klutuk muda (pisang batu) iris tipis untuk pengental alami.
  • Garam dan bawang goreng.

Bumbu ini memberikan warna hitam pekat, rasa gurih manis pedas yang “nendang”.

Variasi Penyajian

Ada dua jenis utama:

  • Rujak Cingur Biasa: Campuran bahan mentah (buah) dan matang (sayur rebus, lontong, dll.).
  • Rujak Cingur Matengan: Hanya bahan matang, tanpa buah mentah—cocok untuk yang tidak suka asam.

Tradisional disajikan di atas pincuk (daun pisang) untuk aroma alami.

Cara Membuat Sederhana di Rumah

  1. Rebus cingur hingga empuk (bisa ditambah bawang putih dan garam), iris tipis.
  2. Rebus sayuran seperti kangkung dan tauge sebentar.
  3. Goreng tahu dan tempe.
  4. Potong buah-buahan dan lontong.
  5. Ulek bumbu: kacang tanah, cabai, petis, gula merah, asam jawa, pisang klutuk hingga halus. Tambah air secukupnya agar kental.
  6. Tata semua bahan di piring, siram bumbu, taburi bawang goreng dan kerupuk.

Rujak Cingur bukan hanya makanan, tapi simbol keragaman budaya Surabaya—menggabungkan elemen lokal Jawa, Madura, dan pengaruh lain. Jika berkunjung ke Surabaya, jangan lewatkan mencicipi di warung legendaris seperti Rujak Cingur Ahmad Jais. Selamat mencoba, dijamin ketagihan!

Exit mobile version