Samgyetang, Sup Ayam Ginseng Korea yang Sarat Makna dan Khasiat

perjalanan.id – Samgyetang merupakan salah satu hidangan tradisional Korea yang dikenal sebagai makanan penambah stamina dan simbol perawatan tubuh dari dalam. Hidangan ini berupa sup ayam utuh berukuran kecil yang dimasak perlahan bersama ginseng, beras ketan, kurma merah, dan bawang putih. Lebih dari sekadar sajian kuliner, samgyetang mencerminkan filosofi keseimbangan tubuh yang telah mengakar kuat dalam budaya Korea.

Ciri khas samgyetang terletak pada penggunaan ayam muda yang diisi beras ketan sebelum direbus hingga empuk. Proses memasak yang panjang membuat daging ayam menjadi sangat lembut, sementara kaldu yang dihasilkan terasa bening namun kaya rasa. Ginseng sebagai bahan utama memberikan aroma herbal yang khas dan dipercaya mampu meningkatkan vitalitas tubuh.

Dalam tradisi Korea, samgyetang sering dikonsumsi saat musim panas, terutama pada hari-hari terpanas dalam kalender tradisional yang dikenal sebagai sambok. Konsep ini berangkat dari keyakinan bahwa panas harus dilawan dengan panas. Dengan mengonsumsi sup panas dan bergizi, tubuh diyakini dapat memulihkan energi yang hilang akibat cuaca ekstrem.

Bahan-bahan dalam samgyetang dipilih dengan cermat karena nilai gizinya. Ginseng dikenal sebagai tanaman herbal yang telah lama digunakan untuk mendukung daya tahan tubuh. Kurma merah memberikan rasa manis alami sekaligus nutrisi tambahan, sementara bawang putih menambah aroma dan dipercaya membantu menjaga kesehatan. Perpaduan ini menjadikan samgyetang bukan hanya lezat, tetapi juga fungsional.

Penyajian samgyetang biasanya sederhana. Sup disajikan panas dalam mangkuk besar, sering kali dilengkapi dengan garam dan lada terpisah agar penikmatnya dapat menyesuaikan rasa sesuai selera. Beberapa orang juga menikmati samgyetang bersama kimchi atau lobak asin untuk menyeimbangkan rasa gurih kaldu.

Di balik kesederhanaannya, samgyetang membutuhkan ketelatenan dalam proses memasak. Ayam harus dibersihkan dengan baik, isian dimasukkan secara rapi, dan perebusan dilakukan dengan api kecil agar sari-sari bahan keluar sempurna. Teknik ini mencerminkan pendekatan masakan Korea yang menghargai proses dan kesabaran.

Popularitas samgyetang kini tidak hanya terbatas di Korea. Seiring meningkatnya minat terhadap kuliner dan gaya hidup sehat, hidangan ini mulai dikenal luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak restoran Korea menjadikan samgyetang sebagai menu unggulan karena dianggap menenangkan, bergizi, dan cocok dinikmati kapan saja, terutama saat tubuh membutuhkan pemulihan.

Samgyetang bukan sekadar sup ayam, melainkan warisan kuliner yang menggabungkan rasa, tradisi, dan kepercayaan akan keseimbangan tubuh. Setiap suapannya membawa kehangatan dan makna, menjadikannya hidangan yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menenangkan jiwa.

Exit mobile version