perjalanan.id – Selamat pagi, para pemburu fajar! Di kota Solo (Surakarta), Jawa Tengah—yang dikenal sebagai pusat budaya Jawa—ada komunitas rahasia bernama Solo Sunrise Club. Klub ini bukan sekadar gathering pagi, tapi gerakan gaya hidup di mana anggotanya bangun sebelum ayam berkokok untuk mengejar momen matahari terbit yang magis. Dengan latar belakang Keraton Kasunanan dan Gunung Merapi yang menjulang, Solo menawarkan spot-spot epic yang bikin kamu merasa seperti tokoh dalam lukisan impresionis.
Mengapa bergabung? Karena sunrise di Solo bukan cuma pemandangan—ia adalah terapi jiwa yang menyegarkan, terutama di era digital di mana kita jarang lihat langit tanpa filter. Berdasarkan rekomendasi dari traveler lokal dan data BMKG 2025, matahari terbit di Solo biasanya sekitar pukul 05:30–05:35 WIB. Siapkan kopi tubruk, kamera, dan semangat! Berikut 5 spot paling epic untuk kamu ikuti jejak Solo Sunrise Club.
1. Gunung Pegat, Sukoharjo: Fajar di Atas Awan dengan Mitos Mistis
Lokasi: Dusun Klile, Desa Karangasem, Kec. Bulu, Sukoharjo (27 km dari pusat Solo, 1 jam naik motor). Kenapa Epic? Bayangkan matahari terbit menyembul di samping siluet Gunung Lawu yang memanjang—seperti lukisan alam yang hidup. Spot ini naik daun sejak 2020, dengan pemandangan hamparan sawah dan kabut pagi yang dramatis. Mitosnya? Gunung Pegat (“pegat” artinya patah) konon tempat pertemuan dua kekasih terpisah, menambah nuansa romantis untuk pasangan atau solo traveler. Tips Club: Datang pukul 04:30, trekking ringan 15 menit. Tiket masuk Rp5.000. Pairing: Sarapan wedang ronde di warung bawah bukit. Rating Sunrise: 9.5/10 – Ideal untuk meditasi pagi.
2. Waduk Cengklik, Ngemplak: Refleksi Fajar di Permukaan Air Biru
Lokasi: Desa Sumber, Kec. Ngemplak, Boyolali (20 km utara Solo, 45 menit berkendara). Kenapa Epic? Waduk irigasi ini berubah jadi kanvas emas saat sinar pertama menyentuh airnya yang tenang, dikelilingi bukit hijau dan pohon-pohon pinus. Komunitas Solo Sunrise Club sering gelar “sunrise picnic” di sini, dengan view 360° yang jarang ditemui di kota. Musim kemarau (Mei–Oktober) terbaik, karena air lebih jernih. Tips Club: Bangun jam 04:45, bawa tikar dan drone untuk foto aerial. Tiket Rp10.000/orang. Pairing: Nasi liwet Boyolali hangat. Rating Sunrise: 9/10 – Spot anti-mainstream untuk konten Instagram.
3. Bukit Bintang, Tawangmangu: Terbit di Tengah Hutan Pinus Karst
Lokasi: Desa Bulu, Kec. Tawangmangu, Karanganyar (35 km timur Solo, 1,5 jam via jalan berkelok). Kenapa Epic? Dari ketinggian 1.200 mdpl, kamu saksikan fajar menerobos celah pegunungan karst, dengan aroma pinus segar dan kabut tipis yang menari. Bukit ini favorit Solo Sunrise Club untuk event yoga pagi, karena view-nya langsung ke Lembah Waduk Gajah. Bonus: Elang rajawali sering terbang rendah saat sunrise! Tips Club: Naik jeep atau ojek (Rp50.000), tiba pukul 05:00. Tiket Rp15.000. Pairing: Teh jahe panas dari pedagang lokal. Rating Sunrise: 9.2/10 – Petualangan ringan dengan reward visual maksimal.
4. Pantai Drini, Gunungkidul: Ombak dan Fajar di “Pantai Solo”
Lokasi: Desa Ngrenehan, Kec. Saptosari, Gunungkidul (80 km selatan Solo, 2 jam via tol). Kenapa Epic? Meski bukan pantai utara, Drini (dipanggil “Pantai Solo” oleh warga lokal) tawarkan sunrise di atas Samudra Hindia yang bergelombang, dengan tebing karang ikonik berbentuk “gerbang” alami. Airnya biru kehijauan, dan saat fajar, langit berubah pink-oranye—sempurna untuk surfer atau fotografer. Solo Sunrise Club suka camping malam sebelumnya. Tips Club: Datang pukul 04:30, hindari musim hujan. Tiket Rp10.000 + parkir Rp5.000. Pairing: Ikan bakar segar pagi-pagi. Rating Sunrise: 8.8/10 – Nuansa tropis yang bikin lupa di Jawa Tengah.
5. Puncak Lawu (Candi Cetho), Karanganyar: Fajar Spiritual di Atas Awan
Lokasi: Desa Kalisidi, Kec. Jenengan, Karanganyar (50 km timur Solo, 2 jam mendaki/motor). Kenapa Epic? Di lereng Gunung Lawu (2.600 mdpl), sunrise terbit dari balik candi Hindu kuno, dengan kabut awan di bawah kaki dan sinar yang menyinari relief mitologi. Spot ini paling spiritual—Solo Sunrise Club sering adakan ritual sederhana ala Jawa, sambil nikmati suara burung hutan. View ke Solo kota dari atas? Tak ternilai! Tips Club: Mulai trekking jam 03:00 (jalur mudah), tiba puncak pukul 05:15. Tiket candi Rp20.000. Pairing: Bubur sumsum hangat di pos pendakian. Rating Sunrise: 9.8/10 – Epic level legenda, untuk yang siap capek tapi bahagia.
Mengapa Solo Sunrise Club Wajib Kamu Ikuti?
Klub ini lahir dari inisiatif traveler Solo tahun 2022, kini punya 5.000+ anggota via Instagram (@solosunriseclub). Manfaatnya? Networking pagi, kesehatan mental (penelitian UI 2025 bilang sunrise kurangi stres 40%), dan eksplorasi budaya. Mulai dengan event gratis di Gunung Pegat, lalu upgrade ke ekspedisi Lawu.
Tips Umum:
- Cek cuaca via BMKG (sunrise ~05:33 WIB di November 2025).
- Gunakan transport ramah lingkungan: sewa motor listrik Rp50.000/hari.
- Bawa eco-bag untuk sampah—jaga alam tetap epic!
