Festival Ngani-ani Delanggu, Merayakan Tradisi Panen Padi dengan Ani-ani

perjalanan.id – Di tengah modernisasi pertanian, masyarakat Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, tetap melestarikan tradisi panen padi menggunakan alat tradisional bernama ani-ani. Untuk merayakan dan memperkenalkan kembali tradisi ini, digelarlah Festival Ngani-ani Delanggu, sebuah perayaan budaya yang unik dan sarat makna.
Apa itu Ngani-ani?
Ngani-ani adalah metode panen padi tradisional yang menggunakan alat kecil bernama ani-ani, semacam pisau kecil yang digunakan untuk memotong tangkai padi satu per satu. Metode ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Sri, dewi kesuburan dalam kepercayaan masyarakat Jawa, yang diyakini tidak menyukai alat panen berukuran besar seperti arit atau sabit.
Festival Ngani-ani Delanggu
Festival ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2020 oleh masyarakat Delanggu bekerja sama dengan Pusat Studi Jepang dan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Festival ini berlangsung selama sekitar tiga bulan, dimulai pada 13 Agustus 2020, dan diisi dengan berbagai kegiatan budaya yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal.
Kegiatan dalam Festival
-
Demonstrasi Panen Tradisional: Menampilkan proses panen padi menggunakan ani-ani, memberikan edukasi kepada generasi muda tentang metode pertanian tradisional.
-
Pameran Budaya: Menampilkan berbagai hasil kerajinan tangan, alat pertanian tradisional, dan produk lokal lainnya.
-
Pertunjukan Seni: Terdapat pertunjukan wayang, musik tradisional, dan tarian yang menggambarkan kehidupan agraris masyarakat Delanggu.
-
Workshop dan Diskusi: Mengadakan diskusi dan workshop tentang pentingnya melestarikan tradisi pertanian dan budaya lokal di era modern.
Makna dan Tujuan Festival
Festival Ngani-ani tidak hanya sebagai ajang perayaan, tetapi juga sebagai upaya pelestarian budaya dan edukasi bagi generasi muda. Dengan festival ini, diharapkan masyarakat dapat lebih menghargai proses pertanian tradisional dan memahami nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.
Festival Ngani-ani Delanggu merupakan contoh nyata bagaimana tradisi dan budaya lokal dapat dilestarikan melalui kolaborasi antara masyarakat dan institusi pendidikan. Melalui festival ini, nilai-nilai kebersamaan, kerja keras, dan penghormatan terhadap alam dan tradisi dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang.