perjalanan.id – Forest Bathing—atau Shinrin-yoku—adalah praktik meditasi aktif di dalam hutan yang berasal dari Jepang, dan telah diakui secara ilmiah sebagai pendekatan efektif untuk meningkatkan kualitas hidup. Melalui keterlibatan indera penuh—melihat, mendengar suara alam, mencium aroma pepohonan, merasakan perubahan udara—kita membuka kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk menyatu dengan alam secara mendalam.

Penelitian menunjukkan bahwa Forest Bathing secara signifikan mampu menurunkan tingkat hormon stres (kortisol), menurunkan tekanan darah dan detak jantung, sekaligus meningkatkan fungsi sistem saraf otonom, sehingga tubuh merasa lebih rileks dan seimbang. Selain itu, paparan terhadap phytoncides—senyawa alami yang dilepaskan oleh pohon—mampu meningkatkan aktivitas sel imun seperti natural killer cells, yang melindungi tubuh dari infeksi dan sel kanker, dan efeknya bisa bertahan hingga beberapa hari setelah sesi.

Secara mental, forest bathing terbukti mengurangi gejala kecemasan dan depresi, memperbaiki suasana hati, meningkatkan kreativitas, serta memperkuat daya konsentrasi dan fungsi kognitif. Bahkan, konsep “soft fascination” dari alam membantu meremajakan pikiran melalui stimulasi yang halus sekaligus menenangkan.

Untuk menerapkannya, tak perlu jauh ke dalam hutan belantara. Cukup luangkan waktu secara rutin—misalnya berjalan kaki perlahan di ruang hijau lokal selama 20 menit beberapa kali seminggu, atau sekali sebulan melakukan outing di hutan kota—dan matikan gadget untuk merasakan kehadiran sensory secara penuh.

Forest Bathing adalah bentuk sederhana namun berdampak luas, menjadikannya pilihan sempurna bagi siapa saja yang ingin menjelajah alam sambil menyehatkan fisik dan mental—tanpa perlu alat khusus atau perjalanan jauh.