Anticuchos: Hidangan Sate Jantung Sapi Panggang yang Menjadi Ikon Street Food Peru
perjalanan.id – Anticuchos merupakan hidangan tradisional Peru yang terkenal sebagai street food, berupa sate potongan jantung sapi yang dimarinasi dengan bumbu pedas dan dipanggang hingga sempurna. Hidangan ini memiliki rasa gurih, pedas, dan berasap yang khas, sering disajikan dengan kentang rebus, jagung panggang, dan saus ají. Anticuchos telah menjadi simbol kuliner jalanan di Peru, terutama di Lima, dan kini mendunia sebagai bagian dari gastronomi Peru yang kaya akan fusion budaya.
Sebagai salah satu makanan paling populer di Peru, anticuchos tidak hanya dinikmati di pinggir jalan, tetapi juga di restoran-restoran ternama. Keunikan penggunaan jantung sapi sebagai bahan utama mencerminkan kreativitas dalam memanfaatkan bagian hewan yang sering dianggap kurang bernilai.
Sejarah dan Asal Usul Anticuchos
Anticuchos memiliki akar sejarah yang panjang, berasal dari masa pra-kolonial di wilayah Andes. Kata “anticuchos” berasal dari bahasa Quechua “anti kuchu”, yang berarti “potongan Andes”. Pada masa Kerajaan Inca, hidangan serupa sudah ada dengan menggunakan daging llama atau alpaca yang ditusuk dan dipanggang.
Transformasi signifikan terjadi pada periode kolonial Spanyol abad ke-16. Saat penjajah Spanyol membawa budak Afrika ke Peru, bagian daging sapi terbaik diberikan kepada tuan, sementara budak menerima jeroan seperti jantung. Budak Afrika kemudian mengadaptasi teknik memasak mereka dengan marinasi pedas menggunakan ají panca dan cuka, serta memanggang di atas arang. Hidangan ini awalnya populer di kalangan masyarakat bawah, kemudian menyebar luas pada abad ke-19 di Lima.
Pada era modern, anticuchos menjadi street food ikonik berkat pedagang kaki lima legendaris seperti Grimanesa Vargas atau Doña Manuela. Hidangan ini juga diangkat ke level gourmet oleh chef terkenal, menjadikannya representasi dari sejarah akulturasi Afrika, Spanyol, dan Andean di Peru.
Bahan-Bahan Utama Anticuchos
Bahan utama anticuchos adalah jantung sapi (corazón de res) yang segar, dipotong dadu sekitar 2-3 cm. Jantung dipilih karena teksturnya yang empuk namun kenyal setelah dimarinasi. Bumbu marinasi tradisional meliputi:
- Ají panca pasta: Cabai merah kering Peru untuk rasa pedas manis dan warna merah tua.
- Ají amarillo: Untuk aroma tambahan.
- Bawang putih, jinten, oregano, cuka anggur merah, dan garam.
- Kadang ditambah achiote untuk warna lebih cerah.
Pendamping penyajian biasanya kentang kuning rebus, choclo (jagung Peru besar), dan saus huacatay atau ají verde.
Cara Membuat Anticuchos yang Autentik
Proses pembuatan anticuchos memerlukan persiapan marinasi yang lama untuk menghilangkan bau amis dan membuat daging empuk. Langkah-langkah standar untuk 4-6 porsi:
- Membersihkan Jantung: Buang lemak dan urat keras, potong dadu, rendam dalam air garam.
- Marinasi: Campur pasta ají panca, bawang putih halus, cuka, jinten, oregano, dan minyak. Rendam potongan jantung minimal 4-12 jam, idealnya semalaman di kulkas.
- Menusuk: Tusuk potongan jantung pada tusukan bambu atau logam.
- Memanggang: Panggang di atas arang panas dengan api sedang, olesi marinasi sisa, balik secara berkala hingga matang luar dalam tapi tetap juicy.
- Penyajian: Sajikan panas dengan kentang rebus, jagung, dan saus pedas.
Teknik panggang dengan arang memberikan aroma asap yang menjadi ciri khas anticuchos.
Variasi Anticuchos
Meskipun versi klasik menggunakan jantung sapi, terdapat variasi yang berkembang:
- Anticuchos de Pollo: Menggunakan daging ayam untuk selera lebih ringan.
- Anticuchos de Pescado: Versi seafood dengan ikan atau cumi.
- Versi Modern: Beberapa restoran menggunakan daging premium seperti tenderloin, atau variasi vegetarian dengan jamur portobello.
- Regional: Di Cusco lebih pedas, di pantai mungkin dengan tambahan limau.
Variasi ini mempertahankan esensi marinasi pedas sambil beradaptasi dengan bahan lokal atau preferensi kontemporer.
Signifikansi Budaya Anticuchos
Anticuchos lebih dari makanan; ia mewakili warisan budaya Afro-Peruvian yang kuat. Hidangan ini mencerminkan ketahanan dan kreativitas masyarakat bawah pada masa kolonial. Kini, anticuchos menjadi bagian dari identitas nasional Peru, sering muncul dalam festival seperti Día del Anticucho atau Señor de los Milagros di Lima.
Pengaruh budayanya terlihat dalam seni, musik, dan promosi wisata. Anticuchos juga menjadi simbol inklusivitas kuliner Peru yang menggabungkan berbagai etnis.
Aspek Bisnis dan Ekonomi Anticuchos
Anticuchos mendukung ekonomi informal melalui ribuan pedagang kaki lima di Peru, terutama wanita yang dikenal sebagai anticucheras. Bisnis ini menghasilkan pendapatan stabil, dengan lokasi strategis di pasar malam atau jalan ramai.
Di level formal, restoran chifa atau Peru modern mengangkat anticuchos ke menu premium, mendukung rantai pasok daging jeroan. Boom gastronomi Peru telah membawa anticuchos ke pasar internasional, membuka peluang ekspor bumbu dan konsep street food.
Kontroversi seputar Anticuchos
Penggunaan jantung sapi sering menimbulkan reaksi dari wisatawan asing yang menganggapnya tidak biasa atau kurang etis. Debat tentang konsumsi jeroan juga muncul terkait kesehatan, meskipun jantung sapi kaya protein dan rendah lemak.
Di sisi lain, higiene pedagang jalanan kadang dikritik, meskipun banyak anticucheras legendaris menjaga standar tinggi. Kontroversi ini tidak mengurangi popularitasnya di kalangan lokal.
Anticuchos tetap menjadi hidangan yang autentik dan penuh cerita, mengajak pencinta kuliner untuk mengeksplorasi kedalaman rasa dan sejarah Peru dalam setiap tusukannya.