perjalanan.id – Festival Panen Raya Taro 2025 akan menjadi salah satu event lokal yang meriah di Desa Taro, Gianyar, Bali, pada 15-17 Agustus 2025. Festival ini diselenggarakan untuk merayakan hasil panen masyarakat setempat sekaligus melestarikan tradisi agraris Bali yang kental dengan nilai spiritual. Desa Taro, yang dikenal sebagai salah satu desa tertua di Bali, menawarkan pengalaman budaya yang autentik dengan latar sawah hijau dan udara sejuk.

Acara ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti upacara persembahan Mecaru untuk mengucap syukur kepada Dewi Sri, dewi padi dalam kepercayaan Hindu Bali. Pengunjung dapat menyaksikan parade petani yang membawa hasil panen terbaik, seperti padi, kelapa, dan sayuran, diiringi gamelan tradisional. Ada juga lomba membuat tumpeng raksasa dari hasil bumi, yang menjadi simbol kemakmuran, serta pameran UMKM yang menjual produk lokal seperti anyaman bambu dan makanan khas Bali, misalnya babi guling dan lawar.

Festival ini gratis untuk umum dan diadakan di lapangan desa, yang didekorasi dengan janur dan bunga. Pengunjung juga bisa mengikuti workshop membuat canang sari, persembahan kecil khas Bali, dengan biaya Rp 50.000 per orang. Bagi yang ingin menjelajah, Desa Taro juga dekat dengan Pura Gunung Raung, tempat suci yang sering dikunjungi untuk meditasi.

Pengalaman wisatawan di festival serupa sebelumnya menunjukkan bahwa acara ini sangat cocok untuk keluarga yang ingin belajar tentang budaya Bali. Disarankan mengenakan pakaian sopan dan membawa topi karena cuaca bisa cukup terik. Desa Taro berjarak 1,5 jam dari Denpasar, dapat diakses dengan mobil sewaan seharga Rp 300.000 per hari.

Festival Panen Raya Taro 2025 adalah perpaduan tradisi, alam, dan kebersamaan. Acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengajak kita menghargai hubungan manusia dengan alam—pengalaman