perjalanan.id – Tersembunyi di Klungkung, Bali, Desa Kamasan adalah pusat tradisi melukis gaya wayang yang kaya makna. Selama berabad-abad, desa ini menjaga warisan seni lukis dari masa kerajaan kuno, menciptakan karya yang tidak sekadar estetis tetapi juga sarat simbolisme budaya.

Kamasan terkenal dengan “gaya wayang Kamasan”, yaitu lukisan dua dimensi yang menggambarkan kisah pewayangan klasik. Aliran ini menjadi akar utama gaya lukis Bali modern hingga saat ini. Motif dan warna yang dipakai dalam lukisan bukan sekadar dekoratif, melainkan memiliki makna filosofis mendalam yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi pelukis lokal.

Di desa ini, pengunjung bisa belajar langsung proses pembuatan lukisan, mulai dari sketsa awal hingga pewarnaan detail dengan pigmen alami. Banyak seniman setempat yang membuka galeri rumah, tempat wisatawan dapat melihat karya orisinal maupun membeli reproduksi sebagai oleh-oleh autentik. Keberadaan desa ini membantu menjaga kesinambungan tradisi artistik Bali yang unik.

Meski sudah dikenal di kalangan pecinta budaya, Kamasan belum banyak masuk sorotan wisata mainstream seperti Ubud atau Candi Besakih. Namun nilai edukatif dan otentisitasnya menjadi daya tarik kuat bagi mereka yang ingin merasakan Bali dari sudut pandang historis dan artistik.

Pelancong yang berkunjung ke Selat atau Bangli bisa menyempatkan singgah ke sini untuk merasakan atmosfer desa pelukis klasik—di mana setiap goresan kuas mencerminkan keindahan, spiritualitas, dan identitas budaya Bali.