Mappogau Hanua, Tradisi Unik Masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan

perjalanan.id – Mappogau Hanua adalah tradisi syukuran kampung masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan, khususnya di Kabupaten Bone dan Soppeng. Upacara ini diadakan untuk memohon keselamatan, kemakmuran, dan harmoni bagi warga desa, biasanya setelah panen atau saat pergantian tahun hijriah. Tradisi ini mencerminkan nilai kebersamaan dan spiritualitas Bugis, dengan ritual yang kaya akan simbolisme dan seni budaya, menjadikannya daya tarik wisata budaya yang autentik.
Pengalaman di Mappogau Hanua
Upacara dimulai dengan doa bersama di masjid atau rumah adat, dipimpin oleh tokoh adat (imam). Warga menghias kampung dengan janur dan kain warna-warni, menciptakan suasana meriah. Prosesi inti melibatkan pembacaan barzanji (puji-pujian untuk Nabi Muhammad) dan tarian maddupa, diiringi alat musik tradisional seperti gandrang dan puik-puik. Hidangan khas Bugis, seperti coto makassar, pallu basa, dan buras, disajikan untuk dinikmati bersama. Pengunjung dapat merasakan keramahan warga dan kehangatan budaya lokal.
Mengapa Harus Berkunjung?
Mappogau Hanua menawarkan pengalaman budaya yang mendalam, memperlihatkan nilai siri na pacce (harga diri dan solidaritas) masyarakat Bugis. Wisatawan dapat belajar tentang tradisi lisan, musik, dan kuliner Sulawesi Selatan. Keindahan prosesi dan interaksi dengan warga menjadikan acara ini cocok untuk pecinta budaya dan fotografer.
Tips Berkunjung
-
Hubungi tokoh adat setempat untuk mengetahui jadwal, karena upacara tidak rutin.
-
Kenakan pakaian sopan, seperti baju bodo untuk wanita, untuk menghormati tradisi.
-
Cicipi kuliner lokal, tetapi tanyakan bahan jika memiliki alergi.
-
Bawa kamera untuk mengabadikan prosesi, namun minta izin sebelum memotret warga.