Close

Menggali Tradisi Tumpeng di Jawa, Simbol Rasa Syukur dan Keharmonisan

Menggali Tradisi Tumpeng di Jawa, Simbol Rasa Syukur dan Keharmonisan
  • PublishedOctober 28, 2025

perjalanan.id – Tumpeng merupakan salah satu tradisi kuliner budaya Jawa yang sarat makna. Makanan ini berbentuk kerucut yang terbuat dari nasi kuning atau nasi putih, dikelilingi oleh berbagai lauk-pauk seperti ayam, tempe, sayuran, dan sambal. Tumpeng tidak hanya dinikmati sebagai hidangan, tetapi juga memiliki simbolisme spiritual dan sosial yang mendalam.

Tradisi ini biasanya dilakukan pada acara penting, seperti ulang tahun, peringatan hari besar, atau acara syukuran. Kerucut nasi melambangkan gunung, yang dalam budaya Jawa dianggap suci dan menjadi lambang hubungan manusia dengan Tuhan serta alam. Setiap lauk-pauk di sekeliling tumpeng juga memiliki makna tersendiri, misalnya sayuran sebagai simbol kesederhanaan dan lauk pauk hewani sebagai simbol kemakmuran.

Selain makna spiritual, tumpeng juga menjadi sarana mempererat hubungan sosial. Dalam acara syukuran, tumpeng dipotong secara simbolis oleh tokoh atau tuan rumah, kemudian dibagikan kepada peserta sebagai tanda berbagi rezeki dan rasa syukur bersama. Tradisi ini mengajarkan nilai gotong royong, rasa hormat, dan kebersamaan dalam masyarakat.

Meskipun tradisi ini sudah berlangsung berabad-abad, tumpeng tetap relevan hingga kini. Banyak masyarakat modern yang tetap melestarikan budaya ini, baik di desa maupun di perkotaan, dengan inovasi penyajian yang lebih kreatif, seperti tumpeng mini atau dekorasi modern tanpa mengurangi makna asli.

Mengunjungi acara dengan tumpeng sebagai pusatnya memberikan pengalaman mendalam tentang filosofi hidup masyarakat Jawa. Tidak hanya menikmati hidangan lezat, tetapi juga memahami nilai-nilai budaya yang kaya dan tetap hidup hingga generasi sekarang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *