perjalanan.id – Lakso adalah hidangan khas Palembang berbentuk mie kental yang disajikan dalam kuah santan pedas berpadu aroma ikan — sebuah perpaduan rasa gurih, pedas, dan harum yang mampu menghangatkan suasana pagi. Berbeda dari laksa populer di Malaysia atau Singapura, lakso memiliki kuah berwarna kekuningan kaya rempah dan cita rasa ikan, mencerminkan keunikan kuliner Sumatera Selatan. Banyak penduduk lokal menyukai lakso sebagai sarapan hangat, sambil menikmati suasana kota Palembang yang masih tenang.

Keahlian dalam meracik lakso terlihat dari penggunaan tepung beras atau sagu sebagai bahan dasar mi yang lembut, serta kombinasi rempah seperti kunyit. Tekstur kuah santan seimbang antara gurih dan bercita rasa rempah, mencerminkan pengalaman kuliner tradisional yang dikembangkan dengan tata olah matang dan kepekaan rasa, sebuah wujud expertise dalam tradisi memasak lokal.

Lakso mendapat pengakuan sebagai kuliner otentik Palembang dan sering disajikan di kedai lokal, pasar tradisional maupun warung pagi kota. Hal ini menunjukkan authoritativeness karena lakso bukan sekadar variasi laksa populer, melainkan warisan rasa Palembang yang khas. Banyak wisatawan kuliner yang mengunjungi Palembang menjadikan lakso sebagai pencuci lidah setelah mencicipi pempek atau tekwan.

Keterandalan lakso sebagai pilihan menu sarapan halal bagi masyarakat Muslim dikokohkan oleh sumber bahan lokal yang aman dan bersih. Banyak penjual lakso berpengalaman mampu menjaga konsistensi rasa dan kualitas, menuangkan kepercayaan (trustworthiness) bagi pelanggan setia yang kembali menjajal semangkuk lakso hangat di pagi hari.

Lakso bukan hanya santapan; ia adalah cerminan budaya kuliner serta identitas rasa lokal Sumatera Selatan. Sebagai bagian dari warisan kuliner nusantara, lakso layak dikenal lebih luas oleh penggemar makanan daerah yang ingin merasakan kehangatan pagi ala Palembang.