Lontong Pecel, Kuliner Tradisional Jawa yang Menggugah Selera

perjalanan.id – Lontong pecel adalah salah satu hidangan tradisional Indonesia yang berasal dari Jawa, khususnya Jawa Timur. Hidangan ini menggabungkan lontong, sayuran segar, dan saus kacang yang kaya rasa, menciptakan perpaduan tekstur dan cita rasa yang unik. Populer sebagai sarapan atau makan siang, lontong pecel tidak hanya lezat tetapi juga kaya nutrisi, menjadikannya favorit di berbagai kalangan. Artikel ini akan mengulas sejarah, bahan, cara penyajian, dan nilai budaya dari lontong pecel, serta tips membuatnya sendiri di rumah.
Sejarah dan Asal-Usul
Pecel diperkirakan berasal dari Jawa Timur, khususnya daerah Madiun dan Kediri, meskipun variasinya kini ditemukan di seluruh Jawa. Kata “pecel” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “tumbuk” atau “ulek”, merujuk pada proses pembuatan saus kacang yang diulek hingga halus. Hidangan ini awalnya adalah makanan rakyat jelata, memanfaatkan bahan-bahan lokal seperti kacang tanah, sayuran, dan beras yang mudah didapat. Lontong, yang terbuat dari beras dibungkus daun pisang dan direbus, menjadi pendamping ideal karena teksturnya yang kenyal dan netral, menyeimbangkan rasa pedas-manis saus pecel.
Seiring waktu, lontong pecel menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, termasuk Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan variasi lokal seperti pecel Blitar atau pecel Solo. Hidangan ini juga sering dijumpai di warung makan, pasar tradisional, hingga restoran modern, menunjukkan daya tariknya yang timeless.
Bahan dan Komposisi
Lontong pecel terdiri dari tiga elemen utama: lontong, sayuran, dan saus kacang. Berikut adalah bahan-bahan yang umum digunakan:
1. Lontong
-
Beras berkualitas baik, biasanya beras pera agar tekstur lebih padat.
-
Daun pisang untuk membungkus, memberikan aroma khas.
-
Air untuk merebus lontong selama 4–6 jam hingga matang.
2. Sayuran
Sayuran yang digunakan biasanya direbus sebentar agar tetap renyah, antara lain:
-
Kolplay (kubis).
-
Bayam atau kangkung.
-
Tauge (kecambah).
-
Kacang panjang.
-
Daun kemangi (opsional, untuk aroma segar).
3. Saus Kacang
Saus pecel adalah jiwa dari hidangan ini, dibuat dari:
-
Kacang tanah goreng, diulek hingga halus.
-
Cabai rawit atau cabai merah untuk rasa pedas.
-
Bawang putih untuk aroma.
-
Kencur untuk cita rasa khas Jawa.
-
Gula merah untuk keseimbangan manis.
-
Asam jawa untuk sentuhan asam.
-
Garam dan air untuk mengatur kekentalan.
4. Pelengkap
-
Tahu dan tempe goreng.
-
Rempeyek kacang atau teri.
-
Telur rebus atau ayam suwir (opsional).
-
Kerupuk kampung atau emping.
Cara Penyajian
Lontong pecel disajikan dengan cara yang sederhana namun menggugah selera:
-
Lontong dipotong bulat atau dadu, diletakkan di atas piring.
-
Sayuran rebus disusun di sekitar lontong, sering kali ditata rapi untuk estetika.
-
Saus kacang disiramkan di atas sayuran dan lontong, atau disajikan terpisah untuk disesuaikan dengan selera.
-
Pelengkap seperti rempeyek, tahu, tempe, atau kerupuk ditambahkan untuk tekstur dan rasa tambahan.
-
Hidangan ini biasanya disantap dengan tangan atau sendok, sering ditemani minuman teh manis hangat atau es dawet.
Nilai Budaya dan Popularitas
Lontong pecel lebih dari sekadar makanan; ia mencerminkan nilai kesederhanaan dan keberlanjutan masyarakat Jawa. Penggunaan bahan lokal yang mudah didapat menunjukkan kearifan dalam memanfaatkan sumber daya alam. Hidangan ini juga sering hadir dalam acara-acara tradisional, seperti selamatan atau kenduri, sebagai simbol kebersamaan dan keramahan. Di Jawa Timur, pecel bahkan dianggap sebagai “makanan rakyat” yang merakyat, tersedia di warung pinggir jalan hingga restoran kelas atas.
Popularitas lontong pecel juga meningkat berkat media sosial. Foto-foto hidangan dengan warna-warni sayuran dan saus kacang yang menggoda sering dibagikan di platform seperti Instagram dan TikTok, menarik perhatian generasi muda. Beberapa daerah, seperti Madiun, bahkan mengadakan festival pecel untuk mempromosikan kuliner ini sebagai warisan budaya.
Tips Membuat Lontong Pecel di Rumah
Berikut adalah resep sederhana untuk membuat lontong pecel di rumah:
Bahan Lontong (untuk 4 porsi):
-
500 gr beras, cuci bersih.
-
Daun pisang, potong sesuai ukuran.
-
Air untuk merebus.
Bahan Saus Pecel:
-
200 gr kacang tanah, goreng hingga kecokelatan.
-
5 cabai rawit (sesuai selera).
-
2 siung bawang putih.
-
1 cm kencur.
-
50 gr gula merah, iris halus.
-
1 sdt asam jawa, larutkan dengan 2 sdm air.
-
Garam secukupnya.
-
Air hangat untuk mengencerkan saus.
Bahan Sayuran:
-
100 gr kolplay, rebus.
-
100 gr bayam, rebus.
-
50 gr tauge, seduh air panas.
-
50 gr kacang panjang, potong dan rebus.
-
Daun kemangi (opsional).
Langkah Pembuatan:
-
Membuat Lontong: Rendam beras selama 1 jam, tiriskan. Masukkan ke dalam daun pisang yang telah digulung membentuk silinder, isi hingga 2/3 penuh, sematkan dengan lidi. Rebus dalam air mendidih selama 4–6 jam, tambahkan air jika perlu. Dinginkan, potong-potong.
-
Membuat Saus Pecel: Haluskan kacang tanah goreng, cabai, bawang putih, kencur, gula merah, dan garam menggunakan ulekan atau blender. Tambahkan larutan asam jawa dan air hangat sedikit demi sedikit hingga kekentalan sesuai.
-
Penyajian: Tata lontong di piring, tambahkan sayuran rebus, siram dengan saus pecel. Tambahkan pelengkap seperti rempeyek atau tahu goreng.
Tips: Untuk rasa autentik, gunakan kacang tanah yang digoreng segar, bukan kacang olahan. Saus pecel dapat disimpan dalam wadah kedap udara di kulkas hingga seminggu.
Lontong pecel adalah perwujudan cita rasa tradisional Jawa yang sederhana namun kaya akan makna. Dengan kombinasi lontong yang kenyal, sayuran segar, dan saus kacang yang gurih-pedas, hidangan ini menawarkan pengalaman kuliner yang memanjakan lidah sekaligus menyehatkan. Sebagai warisan budaya, lontong pecel terus relevan, dari warung kaki lima hingga meja makan modern. Dengan resep yang mudah diikuti, siapa pun dapat menikmati kelezatan lontong pecel di rumah, sambil menghargai kekayaan kuliner Indonesia.