Close

Parador La Huella: Permata Kuliner Pantai di José Ignacio, Uruguay

Parador La Huella: Permata Kuliner Pantai di José Ignacio, Uruguay
  • PublishedNovember 8, 2025

perjalanan.id – Di tengah hamparan pasir putih Playa Brava yang membentang luas, berdiri sebuah restoran yang tak hanya memanjakan lidah, tapi juga jiwa: Parador La Huella. Tempat ini bukan sekadar destinasi makan siang; ia adalah simbol dari gaya hidup santai mewah yang membuat José Ignacio, desa nelayan kecil di pantai timur Uruguay, menjadi magnet bagi para selebriti, koki ternama, dan pencinta kuliner global. Dengan pemandangan Samudra Atlantik yang dramatis dan menu yang berganti setiap hari berdasarkan hasil tangkapan segar, La Huella telah meraih gelar sebagai salah satu restoran pantai terbaik di dunia.

Sejarah yang Lahir dari Visi Sederhana

Parador La Huella didirikan pada Desember 2001 oleh dua sahabat, Ervin Eppinger dan Hugo González, yang awalnya hanya ingin menciptakan sesuatu yang “setara dengan José Ignacio”. Saat itu, desa ini masih merupakan kampung nelayan yang tenang, jauh dari hiruk-pikuk Punta del Este yang berjarak sekitar 40 kilometer. Mereka membeli tanah pada 1987 dan membangun rumah-rumah sederhana, sebelum akhirnya memutuskan membuka restoran di tengah krisis ekonomi Argentina yang melanda wilayah tersebut.

Meski tak memiliki latar belakang kuliner, Eppinger dan González berhasil mengubah La Huella menjadi pionir. Restoran ini memicu ledakan gastronomi di José Ignacio, diikuti oleh tempat-tempat seperti La Olada dan Marismo. Kini, La Huella bukan hanya bertahan, tapi mendefinisikan gaya desa ini: bohemian, eksklusif, dan tak lekang oleh waktu. Seperti yang dikatakan oleh koki Amerika Frank Falcinelli dari Frankies Spuntino, “Segalanya di La Huella magis, magis, magis. Tak ada tempat seperti ini di dunia.”

Lokasi dan Suasana yang Memukau

Terletak di Los Cisnes, dekat Faro de José Ignacio (Mercusuar José Ignacio), La Huella seperti kapal bajak laut bohemian yang tersembunyi di antara bukit pasir. Bangunan kayu dan kanvasnya menciptakan ilusi gubuk pantai sederhana, tapi di dalamnya, perapian besi raksasa menyala, memancarkan cahaya hangat ke meja-meja yang dipenuhi tamu-tamu glamor. Suara ombak bergulung, aroma asado (barbekyu khas Amerika Selatan), dan playlist dari Leonard Cohen hingga David Byrne menciptakan atmosfer yang santai namun mewah – apa yang disebut Condé Nast Traveler sebagai “barefoot luxury”.

José Ignacio sendiri adalah surga tersembunyi: desa kecil dengan galeri seni, butik desainer, dan pantai yang sepi. La Huella menjadi pusatnya, terutama saat musim panas (Desember-Maret), ketika pesta Lacoste tahunan menandai pembukaan musim tinggi. Tak heran jika aktor, model, dan pebisnis kaya ramai mendatanginya, menjadikannya spot favorit untuk makan siang berbasis rosé yang panjang.

Menu: Kesegaran Laut dan Api Terbuka

Di bawah kepemimpinan koki Alejandro Morales, menu La Huella berubah setiap hari mengikuti ketersediaan bahan lokal – prinsip “farm-to-table” yang autentik. Fokus utama adalah seafood segar dari Atlantik, dipadu dengan tradisi asado Uruguay yang legendaris. Hidangan pembuka favorit termasuk ceviche sea bass, gurita bakar dengan kacang hijau, dan tart bawang merah dengan keju kambing serta arugula. Untuk mains, jangan lewatkan entrecôte (potongan daging sapi) yang dibakar sempurna di atas bara, atau squid bakar dengan mojo seledri dan ubi jalar.

Dessert? Dulce de leche volcano adalah penutup manis yang meledak dengan rasa karamel khas Uruguay. Daftar minuman menonjolkan anggur lokal Uruguay, caipiroska dingin, dan rosé yang sempurna untuk cuaca pantai. Semua ini disajikan dengan porsi sederhana tapi penuh rasa, mencerminkan filosofi Morales: “Kami adalah parador, restoran pantai sederhana dengan makanan sederhana.”

Pengakuan Global dan Dampak Ekonomi

La Huella bukan omong kosong; ia meraih peringkat 16 di Latin America’s 50 Best Restaurants pada 2021, dan baru-baru ini masuk 55 besar pada 2025. Bon Appétit bahkan menyebutnya “restoran pantai terbaik di planet ini” dalam video dokumenter mereka tahun 2012. Pengaruhnya meluas ke real estate mewah: Kehadiran La Huella mendorong harga properti di José Ignacio naik, menarik investor dari AS dan Eropa yang mencari gaya hidup eksklusif ini.

La Huella buka terutama untuk makan siang (12:00-16:00), dengan reservasi wajib via telepon (+598 4486 2279) atau situs web mereka, karena selalu penuh. Datanglah dengan mobil atau taksi dari Punta del Este (sekitar 40 menit); berjalan kaki dari mercusuar hanya 1,5 km, tapi pasirnya bisa melelahkan. Musim terbaik adalah Desember-Maret untuk cuaca cerah, tapi akhir pekan off-season juga ramai.

Parador La Huella bukan hanya tentang makanan; ia adalah pengalaman yang merangkul esensi Uruguay: kesederhanaan yang elegan, alam yang liar, dan rasa yang abadi. Jika Anda mencari surga pantai yang tak tergantikan, inilah tujuannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *