perjalanan.id – Terletak di Desa Jahe, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Kawah Wurung menawarkan pengalaman solo travel yang berbeda: pagi‑pagi Anda bisa berdiri di dataran tinggi dan menyaksikan lautan awan yang bergulung di kaki gunung. Udara dingin menyambut setiap langkah Anda saat menapaki trek sepanjang ±1 km dari area parkir menuju spot panorama utama. Jalan tanah agak menanjak namun cukup aman untuk solo backpacker yang berbekal sepatu dengan grip baik.

Sesampainya di puncak kecil, panorama terbuka menyuguhkan padang savana luas berpadu dengan kamuflase hijau hutan pinus dan birunya langit yang menembus kabut tipis. Saat matahari terbit, awan seperti gelombang laut bergerak perlahan dari arah timur ke barat, menciptakan sensasi seakan Anda berdiri di puncak dunia. Waktu terbaik datang antara pukul 05.00‑07.00 saat cahaya masih lembut dan keramaian belum hadir.

Untuk solo traveler, Kawah Wurung sangat cocok karena suasananya tenang dan kondusif untuk refleksi diri. Bawa ransel ringan dengan jaket karena suhu bisa turun hingga di bawah 15°C, terutama jika cuaca cerah. Tidak banyak warung di lokasi—disarankan membawa camilan dan air minum sendiri. Karena area relatif sepi, pastikan memberi tahu seseorang tentang rencana Anda dan aktifkan ponsel sebelum mendaki.

Saat siang menjelang, kabut mulai menghilang, menyisakan panorama savana kering yang berubah warna keemasan—moment yang patut diabadikan. Dan di saat senja, siluet deretan pepohonan memantul di air dataran rendah, menghadirkan kedamaian sempurna untuk solo traveler yang mencari jeda dari rutinitas. Kawah Wurung bukan sekadar destinasi wisata, melainkan ruang kecil untuk berdialog dengan alam dan diri sendiri.