Liburan Keluarga Berakhir Lebih Cepat, Kisah Pulang Dini dari Resort Impian
perjalanan.id – Kami berangkat dengan penuh semangat. Tiket pesawat, koper penuh baju renang, dan itinerary tiga hari dua malam di resort tepi pantai Bintan sudah di tangan. Check-in dijadwalkan Jumat siang, check-out Minggu pagi. Tapi, realita berkata lain: kami pulang Sabtu sore, sehari lebih awal dari rencana.
Hari Pertama: Janji Manis
Sesampainya di resort, semua terlihat sempurna. Anak-anak langsung berlari ke kolam renang infinity, istri memesan kelapa muda, dan saya duduk di balkon kamar suite sambil memotret sunset. Malamnya, kami menikmati buffet seafood dan pertunjukan api di pantai. “Ini liburan terbaik kita,” kata istri sambil tersenyum.
Hari Kedua: Retak di Balik Senyum
Pagi hari, anak bungsu (4 tahun) mulai rewel. Panas, katanya. Kami kira hanya kecapekan. Tapi siang hari, demamnya naik ke 38,5°C. Obat penurun panas dari kotak P3K habis, dan klinik resort ternyata tutup akhir pekan. Perawat hanya menyarankan “banyak minum air putih”.
Sore hari, anak kedua (7 tahun) mulai batuk-batuk. AC kamar terlalu dingin, ternyata filter udaranya berdebu. Kami minta ganti kamar, tapi semua kamar penuh. Petugas hanya menawarkan selimut tambahan.
Malamnya, badai datang. Hujan deras, petir menggelegar, dan listrik mati selama dua jam. Anak-anak takut, kami orang tua panik. Internet lemot, tak bisa cari dokter online. Puncaknya: anak bungsu muntah di kasur.
Keputusan Sulit: Check-Out Dini
Pukul 22:00, kami rapat keluarga di kamar mandi (satu-satunya tempat ber-AC saat listrik hidup). Pilihan:
- Bertahan sampai Minggu pagi (risiko anak tambah sakit).
- Pulang malam ini juga (kehilangan satu malam menginap + biaya taksi darurat).
Kami pilih pulang. Resepsionis kaget, tapi tetap profesional. Mereka mengembalikan 50% biaya malam kedua karena alasan kesehatan (dengan surat keterangan dari perawat resort). Kami memesan taksi ke pelabuhan, lalu speedboat terakhir ke Tanjung Pinang, dan mobil sewaan ke Batam. Sampai rumah pukul 03:00 pagi.
Pelajaran Berharga
- Selalu bawa obat anak lengkap – termasuk termometer digital dan obat batuk.
- Cek fasilitas kesehatan resort sebelum booking, terutama di akhir pekan.
- Pilih kamar dengan balkon agar bisa buka jendela saat AC bermasalah.
- Fleksibilitas itinerary – liburan bukan perlombaan.
Epilog
Dua hari setelah pulang, anak-anak sudah sehat kembali. Kami justru tertawa mengenang “petualangan darurat” itu. Resort mengirim email permintaan maaf dan voucher menginap gratis 1 malam untuk kunjungan berikutnya.