Bebas Berjalan, Kisah Seru Traveling Tanpa Kawan

perjalanan.id – Traveling sendirian sering dianggap menakutkan oleh sebagian orang. “Nggak takut kesepian?” atau “Gimana kalau tersesat?” adalah pertanyaan yang kerap muncul. Tapi, bagi sebagian lainnya—termasuk saya—traveling solo justru jadi petualangan paling membebaskan dan penuh kejutan. Tanpa temen seperjalanan, saya punya kebebasan mutlak untuk menentukan langkah, menikmati momen, dan bertemu cerita-cerita tak terduga. Ini dia kisah seru saya saat bebas berjalan, menjelajah dunia seorang diri.
Langkah Pertama: Memutuskan Berangkat
Semuanya bermula dari rasa jenuh dengan rutinitas. Saya memutuskan untuk pergi ke Yogyakarta, kota yang selalu punya daya tarik dengan budaya dan suasananya yang hangat. Tiket kereta sudah di tangan, ransel sederhana berisi pakaian dan kamera jadi temen setia. Nggak ada itinerary ketat, cuma satu rencana: “Ikut aja ke mana kaki melangkah.” Dan itulah keindahan traveling solo—saya nggak perlu kompromi dengan siapa pun.
Hari pertama, saya tiba di Stasiun Tugu pagi-pagi. Udara sejuk menyambut, dan aroma gudeg dari pedagang kaki lima langsung menggoda. Tanpa pikir panjang, saya duduk di warung kecil, memesan gudeg komplet, dan ngobrol sama ibu penjualnya. Dari situ, saya dapat rekomendasi tempat yang nggak ada di peta turis: sebuah kampung kecil di pinggir Kali Code yang ternyata punya pemandangan sunset luar biasa.
Kebebasan Menemukan Cerita
Traveling tanpa kawan artinya saya punya waktu dan ruang untuk menyerap setiap detail. Di Candi Borobudur, misalnya, saya nggak buru-buru ikut rombongan tur. Saya pilih duduk di salah satu stupa, menikmati angin sepoi-sepoi sambil mendengar suara burung berkicau. Di sana, saya bertemu seorang kakek dari desa sekitar yang cerita tentang legenda candi. “Borobudur ini bukan cuma batu, Nak. Ini cerita leluhur,” katanya. Percakapan singkat itu jadi salah satu momen paling berkesan, dan itu nggak akan terjadi kalau saya sibuk ngobrol sama temen seperjalanan.
Lalu ada hari di mana saya memutuskan naik ke Gunung Merapi dengan ojek lokal. Pemandu saya, Mas Budi, ternyata punya cerita seru tentang erupsi 2010. Di puncak, sambil menikmati pemandangan kawah yang masih berasap tipis, saya merasa kecil tapi bebas—sensasi yang sulit dilupain. Keputusan impulsif ini nggak mungkin terjadi kalau saya harus diskusi dulu sama orang lain.
Tersesat yang Jadi Petualangan
Tentu, traveling solo nggak selalu mulus. Pernah suatu sore di Malioboro, saya salah naik angkot dan berakhir di daerah yang asing. Panik? Sedikit. Tapi justru dari situ saya menemukan pasar tradisional kecil yang nggak ada di Google Maps. Di sana, saya nyobain kue tradisional “clorot” yang manis dan lengket, sambil ditemani tawa pedagang yang ramah. Tersesat jadi bonus petualangan yang nggak terduga.
Bertemu Teman Baru
Salah satu kejutan traveling solo adalah kesempatan bertemu orang baru. Di hostel tempat saya menginap, saya ketemu backpacker dari Belanda bernama Lisa. Kami akhirnya jalan bareng ke Pantai Parangtritis, berbagi cerita tentang perjalanan masing-masing. Bedanya, saya tetap punya kebebasan buat pisah kapan saja tanpa rasa nggak enak. Fleksibilitas ini yang bikin solo travel terasa spesial.
Pelajaran dari Jalanan
Bebas berjalan tanpa kawan mengajarkan saya banyak hal. Saya belajar percaya sama insting, lebih sabar saat ada masalah, dan ternyata saya lebih berani dari yang saya kira. Kesepian? Kadang iya, tapi itu cuma sesaat. Rasa puas bisa menaklukkan ketakutan dan menikmati dunia dengan cara saya sendiri jauh lebih besar dari rasa sepi itu.
Tips buat yang Mau Coba
Kalau kamu tertarik traveling solo, mulai dari destinasi yang nggak terlalu jauh dulu. Bawa barang secukupnya, pastikan ponsel penuh baterai, dan yang terpenting: buka hati buat setiap pengalaman. Nggak perlu takut salah langkah—seringkali, “salah” itu justru jadi cerita terbaik.
Traveling tanpa kawan bukan cuma soal jalan-jalan, tapi juga tentang menemukan keberanian dan kebebasan dalam diri. Dari Yogyakarta, saya pulang dengan ransel penuh kenangan dan hati yang lebih kaya. Jadi, kapan kamu mau coba bebas berjalan? Dunia menunggu langkahmu!