Close

Tradisi Unik Masyarakat Legung Timur, Hidup di Atas Pasir Pantai

Tradisi Unik Masyarakat Legung Timur, Hidup di Atas Pasir Pantai
  • PublishedOctober 9, 2025

perjalanan.id – Di Legung Timur, sebuah desa pesisir di Pulau Madura, Jawa Timur, terdapat tradisi unik yang telah berlangsung turun-temurun: hidup di atas pasir pantai. Masyarakat di desa ini, bersama dengan Legung Barat dan Dapenda, dikenal sebagai “desa pasir” karena kebiasaan mereka membawa pasir laut ke dalam rumah, bahkan hingga ke ruang tidur. Tradisi ini diyakini membawa kenyamanan, penyembuhan, dan mempererat ikatan sosial antarwarga.

Setiap sore, setelah melaut, warga mengumpulkan pasir menggunakan saringan jala untuk memastikan kebersihannya. Pasir tersebut kemudian disebar di halaman rumah dan sebagian dibawa masuk ke dalam rumah sebagai alas tidur. Bagi generasi tua, tidur di atas pasir adalah kenangan masa kecil yang tak terlupakan. Mereka merasa lebih nyaman dan dekat dengan alam.

Namun, tradisi ini kini menghadapi tantangan serius. Pantai yang dulunya bersih kini tercemar sampah plastik dan limbah, mengancam kelestarian budaya ini. Ibnu Hajar, seorang ahli budaya, menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antara manusia dan alam. Ia mengutip pepatah Madura, “Ombak adalah bantal, angin adalah selimut,” yang menggambarkan kedekatan masyarakat dengan laut.

Untuk melestarikan tradisi ini, diperlukan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghormati budaya lokal. Dengan demikian, warisan budaya Legung Timur dapat terus hidup dan menjadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *