perjalanan.id – Pada bulan Mei 2025, masyarakat pesisir Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, akan kembali menggelar Festival Budaya Mappanretasi, sebuah tradisi tahunan yang sarat makna spiritual dan budaya. Festival ini merupakan bentuk syukur masyarakat nelayan kepada Tuhan atas hasil laut yang melimpah dan keselamatan selama melaut.

Mappanretasi: Ritual Sakral di Tengah Laut

Kata “Mappanretasi” berasal dari bahasa Bugis yang berarti “memberi makan laut”. Dalam ritual ini, masyarakat melarung sesajen berupa makanan khas daerah seperti nasi kuning, ikan, dan kue tradisional ke tengah laut sebagai simbol persembahan kepada penguasa laut. Prosesi ini dipimpin oleh tokoh adat dan diiringi doa-doa yang dipanjatkan untuk keselamatan dan keberkahan.

Rangkaian Acara Festival

Festival Mappanretasi 2025 akan menampilkan berbagai kegiatan menarik, antara lain:

• Pawai Budaya: Menampilkan berbagai kesenian tradisional seperti tari-tarian, musik daerah, dan pertunjukan seni lainnya yang mencerminkan kekayaan budaya Kalimantan Selatan.

• Lomba Perahu Hias: Kompetisi perahu yang dihias dengan ornamen tradisional dan modern, menunjukkan kreativitas masyarakat pesisir.

• Bazar Kuliner dan Kerajinan: Menawarkan berbagai makanan khas daerah dan produk kerajinan tangan lokal, memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mempromosikan produk mereka.

• Workshop dan Seminar Budaya: Sesi edukatif yang membahas sejarah, makna, dan pelestarian budaya Mappanretasi, melibatkan akademisi dan budayawan lokal.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Festival ini tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian budaya, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan melibatkan pelaku UMKM, seniman, dan komunitas lokal, acara ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta menarik wisatawan domestik dan mancanegara ke Kabupaten Tanah Laut.

Informasi Tambahan

Untuk informasi lebih lanjut dan pembaruan terkait Festival Budaya Mappanretasi 2025, kunjungi situs resmi Dinas Pariwisata Kabupaten Tanah Laut atau akun media sosial resmi mereka.