Menunggang Kuda, Petualangan yang Menyatu dengan Alam dan Sejarah

Menunggang Kuda, Petualangan yang Menyatu dengan Alam dan Sejarah
  • PublishedNovember 1, 2025

perjalanan.id – Menunggang kuda, atau horseback riding, bukan sekadar olahraga atau hobi—ia adalah seni kuno yang menghubungkan manusia dengan kekuatan alam, kecepatan angin, dan ritme bumi. Sejak ribuan tahun lalu, kuda telah menjadi sahabat setia manusia dalam perang, perjalanan, dan kehidupan sehari-hari. Di era modern, aktivitas ini tetap populer sebagai cara untuk melepas penat, berolahraga, atau bahkan terapi jiwa.

Sejarah Singkat Horseback Riding

Kuda pertama kali didomestikasi sekitar 3500 SM di stepa Eurasia, khususnya oleh suku-suku nomaden seperti Scythian. Bukti arkeologis dari situs Botai di Kazakhstan menunjukkan bahwa manusia mulai menunggang kuda untuk berburu dan migrasi. Dalam peradaban kuno, kuda menjadi simbol kekuasaan: di Mesir Kuno, firaun menggunakan kereta perang; di Romawi, kavaleri adalah tulang punggung militer; sementara di Mongolia, Genghis Khan membangun kerajaan terbesar di dunia berkat pasukan berkuda.

Pada Abad Pertengahan, ksatria Eropa mengembangkan teknik jousting dan dressage—seni menunggang yang presisi. Di Amerika, cowboy Barat mempopulerkan gaya Western riding untuk menggembala sapi. Hari ini, horseback riding berkembang menjadi disiplin olahraga Olimpiade seperti show jumping, eventing, dan dressage, dengan federasi internasional seperti Fédération Equestre Internationale (FEI) yang mengatur kompetisi global.

Manfaat Menunggang Kuda

Aktivitas ini menawarkan manfaat holistik bagi tubuh, pikiran, dan jiwa. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Aspek Manfaat Utama Penjelasan
Fisik Meningkatkan keseimbangan, kekuatan otot inti, dan koordinasi Menunggang melibatkan otot perut, punggung, dan paha; studi dari American Heart Association menunjukkan bahwa 45 menit riding setara dengan jogging ringan, membakar hingga 400 kalori.
Mental Mengurangi stres dan meningkatkan fokus Interaksi dengan kuda merangsang pelepasan endorfin; terapi hippotherapy digunakan untuk anak dengan autisme atau PTSD.
Sosial Membangun kepercayaan diri dan keterampilan tim Bergabung dengan klub riding memupuk komunitas; anak-anak belajar tanggung jawab merawat hewan.
Lingkungan Menyatu dengan alam Trail riding di pegunungan atau pantai memberikan pengalaman ekowisata yang ramah lingkungan.

Menurut survei dari British Horse Society, lebih dari 3 juta orang di Inggris rutin menunggang kuda, dengan peningkatan 20% pasca-pandemi sebagai bentuk escapism.

Teknik Dasar untuk Pemula

Sebelum naik kuda, pahami etika dasar: dekati kuda dari sisi kiri, bicara lembut untuk membangun trust. Berikut langkah-langkah sederhana:

  1. Peralatan Esensial:
    • Helm ASTM/SEI certified untuk keselamatan kepala.
    • Sadel (English untuk gaya klasik, Western untuk kenyamanan jarak jauh).
    • Boot dengan tumit rendah untuk mencegah kaki tersangkut stirrup.
  2. Posisi Tubuh:
    • Duduk tegak dengan tumit ke bawah, lutut fleksibel.
    • Pegang tali kekang (reins) dengan tangan rileks—tarik lembut untuk belok kiri/kanan, tarik keduanya untuk berhenti.
    • Gunakan perintah suara seperti “walk on” untuk maju, “whoa” untuk hentikan.
  3. Gaya Riding Populer:
    • English Riding: Fokus pada presisi, cocok untuk lompat rintangan.
    • Western Riding: Santai, dengan sadel besar untuk perjalanan panjang.
    • Gaited Riding: Menggunakan kuda berjalan khusus seperti Tennessee Walker untuk kenyamanan.

Mulailah dengan pelajaran dari instruktur bersertifikat. Organisasi seperti Pony Club menawarkan program untuk anak usia 6+.

Tips Keselamatan dan Etika

Keselamatan adalah prioritas utama—statistik dari CDC AS mencatat sekitar 50.000 kecelakaan riding per tahun, sebagian besar karena jatuh. Ikuti aturan ini:

  • Selalu pakai helm dan rompi pelindung.
  • Periksa kuda sebelum naik: pastikan kuku bersih, sadel pas.
  • Hindari riding sendirian di area terpencil; gunakan buddy system.
  • Hormati kuda: jangan memukul atau memaksa; mereka adalah makhluk sensitif dengan berat hingga 500 kg.

Di Indonesia, tempat populer untuk horseback riding termasuk Bromo (sunrise ride), Bali (pantai Seminyak), atau sekolah seperti Arthayasa Stables di Jakarta. Biaya pelajaran pemula sekitar Rp300.000–Rp500.000 per sesi.

Horseback riding adalah jendela ke dunia yang lebih lambat dan autentik, di mana manusia belajar harmoni dengan hewan dan alam. Baik untuk rekreasi, kompetisi, atau terapi, aktivitas ini menawarkan pengalaman tak terlupakan. Jika Anda pemula, cari sekolah riding terdekat dan mulailah dengan sesi 30 menit. Siapa tahu, Anda mungkin menemukan passion baru yang membawa Anda melintasi horizon. Selamat menunggang—semoga angin selalu di punggung Anda!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *