Yamagata, Permata Tersembunyi Tohoku yang Dipuji National Geographic sebagai Destinasi Terbaik 2026
perjalanan.id – Di tengah hiruk-pikuk overtourism yang melanda Kyoto atau Tokyo, ada sebuah wilayah di utara Jepang yang tetap tenang, liar, dan penuh keajaiban alam: Prefektur Yamagata. Terletak di wilayah Tohoku, Honshu, Yamagata sering disebut “bentuk gunung” (dari kanji 山形) karena lanskapnya yang didominasi pegunungan curam, sungai deras, dan garis pantai Laut Jepang yang indah. Dengan luas 9.325 km² dan populasi sekitar 1.005.926 jiwa (per Februari 2025), prefektur ini baru saja dinobatkan oleh National Geographic sebagai salah satu “Best of the World 2026″—satu-satunya destinasi Jepang di daftar Asia yang mencakup Beijing dan Manila. Ini bukan kebetulan; Yamagata menawarkan pelarian autentik dari keramaian, dengan hot spring legendaris, festival budaya, dan alam yang tak tersentuh. Siap jelajahi permata tersembunyi ini?
Sejarah: Dari Provinsi Dewa ke Pusat Pertanian Modern
Yamagata membentuk bagian selatan Provinsi Dewa historis, berbatasan dengan Akita di utara, Miyagi di timur, dan Fukushima di selatan. Sejak abad ke-7, wilayah ini menjadi pusat “mountain worship” Shugendo, agama rakyat Buddha yang melibatkan praktik asketis di gunung suci. Pegunungan Dewa Sanzan (Gunung Haguro, Gassan, dan Yudono-san) adalah saksi bisu, dengan Pagoda Lima Lantai di Gunung Haguro yang diakui sebagai Harta Nasional Jepang.
Pasca-Perang Dunia II, Yamagata mengalami ledakan pertumbuhan berkat reformasi agraria, tapi kini menghadapi tantangan depopulasi—pemerintah prefektur mengumumkan populasi di bawah 1 juta pada Mei 2025. Meski begitu, warisan samurai seperti Uesugi Kenshin di Yonezawa tetap hidup, dan kota-kota kecil seperti Tsuruoka (Kota Kreatif UNESCO untuk Gastronomi) mempertahankan budaya Shonai yang kaya. Dialek lokal Yamagata-ben, yang terdengar “kuno” bagi penduduk kota besar, bahkan diabadikan dalam film Swing Girls (2004) untuk efek komedi.
Geografi dan Iklim: Alam Liar yang Mendefinisikan Yamagata
Dikelilingi Pegunungan Ou dan Bandai-Asahi National Park, 17% wilayah Yamagata adalah taman alam. Sungai Mogami mengalir melalui lembah subur, mendukung pertanian beras, sutera, dan buah-buahan—terutama ceri yang membuat Yamagata dijuluki “Kerajaan Buah”. Pantai barat menghadap Laut Jepang, sementara musim dingin membawa salju tebal di Zao Onsen, ideal untuk ski.
Iklimnya empat musim: musim panas hangat untuk panen ceri, musim gugur berwarna daun merah di ngarai gunung, musim dingin bersalju untuk onsen, dan musim semi penuh bunga sakura di Taman Kajo.
Atraksi Utama: Dari Gunung Suci hingga Desa Onsen ala Ghibli
Yamagata penuh spot ikonik yang cocok untuk petualang dan pencinta budaya:
- Yama-dera (Risshaku-ji Temple): Kuil berusia 1.000 tahun yang diukir di lereng gunung, dengan 1.000 anak tangga menuju puncak untuk pemandangan spektakuler. Disebut sebagai atraksi utama dekat Kota Yamagata.
- Ginzan Onsen: Desa onsen taiga ala Studio Ghibli (seperti Spirited Away), dengan bangunan kayu Edo-era dan air panas sulfat kaya mineral. Awalnya tambang perak sejak 500 tahun lalu, kini surga relaksasi.
- Zao Onsen dan Gunung Zao: Resort ski populer dengan pohon cemara bersalju (juhyo) yang seperti patung es. Musim panas, naik kereta gantung untuk hiking.
- Dewa Sanzan: Tiga gunung suci untuk Shugendo—naik ke Haguro untuk pagoda ikonik, Gassan untuk pendakian spiritual, dan Yudono untuk ritual mistis.
- Uesugi Shrine di Yonezawa: Kuil samurai di reruntuhan Kastil Yonezawa, rumah bagi Uesugi Kenshin. Doa untuk keberuntungan dan akademik.
- Taman Kajo dan Reruntuhan Kastil Yamagata: Spot hanami terbaik dengan museum prefektur yang menampilkan evolusi sosial Yamagata.
- Ningen Shogi di Tendo: Turnamen catur manusia raksasa, di kota penghasil 95% bidak shogi Jepang.
Lainnya: Museum Prefektur Yamagata untuk artefak sejarah, dan pantai di Tsuruoka untuk seafood segar.
Budaya dan Festival: Warna-Warni Tradisi Lokal
Yamagata adalah surga festival. Hanagasa Matsuri (Festival Topi Bunga) di musim panas menampilkan 10.000 penari dengan topi safflower. Imoni-kai di musim gugur adalah pesta sup taro dengan daging sapi, simbol panen. Festival Ceri Yamagata di Juni menarik ribuan untuk petik buah. Musim dingin: Pasar Natal pertama Yamagata dan lentera salju di Nagai. Kaminoyama Onsen untuk geisha, dan sake brewing di Sakata.
Kuliner: Kerajaan Makanan Tohoku
Sebagai Kota Gastronomi UNESCO (Tsuruoka), Yamagata unggul di hidangan lokal: ceri segar, daging sapi Yonezawa (rival Kobe), sup dongara jiru (sup cod dingin), dan imoni. Coba shabu-shabu Yonezawa atau ramen Shonai. Buah-buahan seperti apel dan persik di Tendo juga wajib.
Cara Mengunjungi: Akses Mudah, Petualangan Liar
Dari Tokyo, naik Shinkansen Yamagata (2,5 jam ke Stasiun Yamagata). Bus lokal ke onsen, tapi sewa mobil direkomendasikan untuk eksplorasi pegunungan—transportasi umum terbatas. Kunjungi musim gugur untuk foliage atau musim dingin untuk ski. Tiket masuk atraksi murah (Yama-dera ¥300), dan akomodasi dari ryokan onsen hingga hotel kota.
Dengan pengakuan National Geographic, Yamagata 2026 akan lebih ramai—tapi masih jauh dari overtourism. Ini adalah Jepang asli: gunung suci, onsen hangat, dan festival hangat yang menyambut traveler autentik. Apakah Anda siap panjat 1.000 tangga Yama-dera atau berendam di Ginzan sambil minum sake? Yamagata bukan sekadar tujuan; ia adalah pengalaman yang membentuk ulang jiwa.