Banthat Thong Road, Jalanan Kuliner Hipster di Jantung Bangkok yang Menggoda Selera

perjalanan.id – Banthat Thong Road, atau ถนนบรรทัดทอง dalam bahasa Thai, adalah arteri urban di pusat Bangkok yang telah berevolusi dari kawasan toko suku cadang mobil menjadi surga kuliner modern. Terletak di distrik Pathum Wan dan Ratchathewi, jalan sepanjang 2,2 kilometer ini membentang dari persimpangan Saphan Lueang di Rama IV Road hingga ke utara menuju Phetchaburi Road, melewati Saen Saep Canal melalui Jembatan Charoen Phon. Dijuluki “Yaowarat 2” atau Chinatown kedua Bangkok, Banthat Thong kini menjadi magnet bagi generasi muda, turis, dan pecinta makanan, dengan rating Time Out sebagai jalan keenam belas terscool di dunia pada 2024.
Sejarah dan Evolusi
Banthat Thong Road awalnya bernama Rama VI Road, dibangun pada awal abad ke-20 sebagai bagian dari jaringan jalan utama Bangkok. Nama “Banthat Thong” muncul dari korupsi pengucapan asli, dan bagian selatan dari persimpangan Uruphong resmi berganti nama menjadi Banthat Thong. Secara historis, jalan ini melewati komunitas Ban Khrua, salah satu pemukiman Muslim tertua di Bangkok yang didirikan sekitar akhir abad ke-18 hingga awal abad ke-19, pada masa Raja Rama I. Komunitas ini berkembang di tepi Kanal Saen Saep, mencerminkan keragaman etnis Bangkok yang kaya akan pengaruh Persia dan Arab.
Pada dekade 1980-an hingga 2000-an, Banthat Thong dikenal sebagai pusat perdagangan pakaian, peralatan olahraga, dan aksesori mobil—sebuah kawasan industri kecil yang tenang. Namun, sejak 2020-an, transformasi dramatis terjadi berkat kedekatannya dengan Universitas Chulalongkorn, yang membawa gelombang mahasiswa dan anak muda. Pandemi COVID-19 mempercepat perubahan ini, dengan banyak toko lama tutup dan digantikan oleh kafe, restoran fusion, serta galeri seni. Pada 2024, jalan ini dinobatkan sebagai salah satu jalan terscool dunia oleh Time Out, menarik jutaan pengunjung dan mendorong rencana pemerintah kota untuk menjadikannya pedestrian street akhir pekan, mirip Ginza di Tokyo. Sayangnya, pada 2025, beberapa pemilik restoran mengeluh tentang kenaikan sewa yang membuat bisnis ikonik seperti Bua Loi Parinya kesulitan bertahan, menandakan tantangan pertumbuhan cepat.
Lokasi dan Aksesibilitas
Banthat Thong Road terletak di pusat Bangkok, mudah dijangkau dari stasiun BTS National Stadium (W1) atau Siam, hanya 10-15 menit jalan kaki melalui Soi Chulalongkorn. Dari Hua Lamphong MRT, jaraknya sekitar 1,5 km. Jalan ini berbatasan dengan landmark seperti MBK Center, Siam Square, dan Bangkok Art & Culture Centre (BACC), membuatnya ideal untuk itinerary satu hari. Dekat dengan Kanal Saen Saep, Anda bisa naik perahu tradisional untuk pemandangan unik. Area ini aman untuk pejalan kaki, meski ramai di malam hari—waktu terbaik untuk kunjungan.
Atraksi dan Aktivitas
Banthat Thong bukan hanya soal makanan; ia adalah pusat budaya urban yang dinamis. Berikut highlight utama:
Atraksi | Deskripsi | Lokasi Relatif |
---|---|---|
Ban Khrua Muslim Community | Pemukiman bersejarah dengan masjid kuno dan kanal Saen Saep; jelajahi sejarah Muslim Bangkok sejak era Rama I. | Tepi utara jalan, dekat Charoen Phon Bridge |
Wat Mangkon Kamalawat | Kuil Buddha-Taois ikonik dengan pengaruh Cina; arsitektur merah cerah dan festival tahunan. | Dekat Yaowarat, akses mudah dari selatan |
University Centenary Park | Taman hijau milik Chulalongkorn University; spot piknik dan street art. | Soi samping, akhir pekan |
Suan Luang Square Night Market | Pasar malam kecil dengan barang lokal, live music, dan minuman craft. | Persimpangan utara, Jumat-Minggu |
Galeri Seni dan Toko Vibey | Ruang seni kontemporer dan butik indie; campuran seni jalanan dan desain Thailand modern. | Sepanjang jalan utama |
Selain itu, jalan ini sering jadi venue event seperti food festival atau konser indie, menarik vibe youthful berkat kedekatannya dengan kampus.
Kuliner: Surga Street Food dan Fusion
Kuliner adalah jiwa Banthat Thong, dengan campuran street food klasik Thailand dan twist modern. Dari sore hingga larut malam, vendor berjejer menawarkan hidangan mulai 50-150 THB, sementara restoran fusion 120-300 THB. Berikut rekomendasi:
Tempat Makan | Spesialisasi | Harga Rata-Rata | Jam Buka |
---|---|---|---|
Jeh O Chula | Som tam, larb, dan grill Thailand autentik; ikonik untuk pengalaman street food. | 100-200 THB | 11:00-23:00 |
Bua Loi Parinya | Bua loi (puding kelapa) tradisional; dessert legendaris sejak 1990-an. | 50-100 THB | 15:00-22:00 (Tutup Senin) |
The Ordinary | Fusion Thai-Jepang; ramen dengan bumbu lokal dan cocktail craft. | 200-300 THB | 17:00-01:00 |
Street Vendors | Gorengan, mango sticky rice, dan tom yum; variasi harian. | 50-150 THB | 16:00-00:00 |
Lotus’s Rama 1 | Makanan Cina-Thai; dim sum dan noodle di suasana retro. | 150-250 THB | 11:30-23:00 |
Tips: Datang malam hari untuk suasana hidup; coba tur makanan berpemandu untuk rasa autentik.
Tantangan dan Prospek Masa Depan
Meski booming, Banthat Thong menghadapi isu seperti kenaikan sewa yang memaksa bisnis lama tutup, seperti yang dibahas di forum Reddit pada 2025. Pemilik hotel seperti The Twin Towers melaporkan peningkatan okupansi 30% berkat popularitas jalan ini, tapi warga lokal khawatir hilangnya autentisitas akibat “Instagram trap” dengan harga Barat. Pemerintah kota sedang bereksperimen dengan penutupan jalan akhir pekan untuk pejalan kaki, yang bisa menstabilkan ekonomi jika sukses.
Banthat Thong Road adalah potret sempurna Bangkok modern: Campuran sejarah Ban Khrua yang kaya dengan energi kuliner kontemporer yang tak tertahankan. Dari gigitan som tam pedas hingga secangkir kopi di galeri seni, jalan ini menawarkan pengalaman autentik tanpa keramaian Khao San. Kunjungi sekarang sebelum terlalu mainstream—bawa selera lapar dan sepatu nyaman, karena satu malam tak pernah cukup di “Yaowarat 2” ini!