Nikmatnya Rahang Tuna Bakar, Kuliner Khas Manado yang Menggugah Selera Makan!

perjalanan.id – Manado, ibu kota Sulawesi Utara, dikenal sebagai surga kuliner dengan cita rasa pedas dan kaya rempah, terutama dari hasil laut yang melimpah. Salah satu hidangan yang kini menjadi primadona adalah rahang tuna bakar, sebuah kuliner khas yang menggambarkan kekayaan laut dan keunikan bumbu Manado. Meskipun relatif baru, popularitasnya melonjak sejak sekitar 2015, menjadikannya menu wajib bagi wisatawan dan pecinta seafood. Artikel ini mengulas sejarah, proses pembuatan, cita rasa, nilai gizi, serta rekomendasi tempat menikmati rahang tuna bakar di Manado dan kota lain.
Sejarah dan Asal-Usul Rahang Tuna Bakar
Rahang tuna bakar adalah inovasi kuliner yang mulai populer di Manado dan Bitung sekitar 2015, meskipun Manado telah lama dikenal dengan olahan ikan laut seperti cakalang dan tuna. Awalnya, bagian rahang ikan sering diabaikan karena dianggap minim daging. Namun, berkat ukuran tuna yang besar, rahangnya ternyata kaya akan daging tebal, empuk, dan bertekstur unik, menjadikannya bahan ideal untuk diolah. Pengusaha rumah makan seperti Reki, seorang pelopor, mempopulerkan hidangan ini dengan memanfaatkan kesegaran ikan tuna dari perairan Sulawesi Utara, yang dikenal sebagai salah satu penghasil tuna terbesar di Indonesia. Kini, hampir setiap rumah makan seafood di Manado menyediakan menu ini, sering disajikan dengan sambal khas seperti dabu-dabu atau rica-rica.
Proses Pembuatan dan Cita Rasa
Rahang tuna bakar diolah dengan cara sederhana namun menghasilkan rasa yang kaya. Berikut adalah langkah-langkah umum pembuatannya, berdasarkan resep khas Manado:
-
Persiapan Bahan: Rahang tuna segar, biasanya dari tuna lokal Bitung, dibersihkan di bawah air mengalir untuk menghilangkan bau amis.
-
Marinasi: Rahang dilumuri perasan jeruk nipis atau kesturi, garam, dan kadang penyedap rasa, lalu didiamkan selama 30 menit agar bumbu meresap. Beberapa resep menambahkan mentega atau bumbu halus seperti cabai, bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, dan terasi untuk rasa pedas yang khas.
-
Pemanggangan: Rahang dipanggang di atas bara api, sering menggunakan sabut kelapa untuk menghasilkan aroma smokey. Selama pemanggangan, rahang diolesi campuran minyak dan perasan jeruk atau sambal rica untuk menambah cita rasa. Proses ini memakan waktu sekitar 20 menit agar daging matang merata dan bumbu meresap hingga ke tulang.
-
Penyajian: Rahang tuna bakar disajikan dengan nasi hangat, sayur kangkung, dan sambal seperti dabu-dabu (campuran tomat, bawang merah, cabai rawit, dan jeruk nipis) atau rica bakar. Beberapa restoran juga menyediakan sambal roa untuk variasi rasa pedas-gurih.
Cita rasa rahang tuna bakar adalah perpaduan gurih dari daging tuna yang juicy, pedas dari sambal rica atau dabu-dabu, asam segar dari jeruk nipis, dan aroma smokey dari proses pembakaran. Tekstur dagingnya lembut namun kenyal, dengan daging terselip di sela-sela tulang rahang, memberikan pengalaman makan yang unik dan menantang.
Nilai Gizi dan Manfaat
Rahang tuna bakar tidak hanya lezat, tetapi juga kaya nutrisi. Bagian rahang tuna mengandung:
-
Protein: Membantu pembentukan dan perbaikan sel tubuh, mendukung kesehatan otot, terutama bagi lansia atau individu aktif.
-
Omega-3: Menurunkan kolesterol dan trigliserida, mengurangi risiko penyakit jantung, dan mendukung kesehatan otak.
-
Vitamin B dan Mineral: Meningkatkan fungsi saraf dan metabolisme energi.Daging rahang tuna yang tebal juga rendah lemak dibandingkan bagian lain, menjadikannya pilihan sehat untuk diet seimbang. Namun, penggunaan sambal pedas perlu diperhatikan bagi mereka yang sensitif terhadap makanan pedas.
Rekomendasi Tempat Menikmati Rahang Tuna Bakar
-
RM Chit Chat (Manado): Berlokasi di Marina Plaza, Jl. Pierre Tendean, Wenang, Manado, restoran ini terkenal dengan rahang tuna bakar yang disajikan dengan sambal dabu-dabu dan rica bakar. Satu porsi (termasuk nasi, sayur kangkung, dan sambal) dibanderol mulai Rp 35.000–Rp 70.000, tergantung ukuran.
-
Tuna House (Manado): Dengan beberapa cabang di Manado, seperti di Jl. A.A. Maramis, restoran ini menawarkan rahang tuna bakar dengan harga Rp 45.000–Rp 70.000. Keunggulannya adalah kesegaran ikan dan suasana nyaman untuk wisatawan.
-
Cha Cha Rica (Jakarta): Restoran ini, yang kini hadir di Penjaringan, Jakarta Utara, menyajikan rahang tuna bakar dengan bumbu autentik Manado, diimpor langsung dari Sulawesi. Harganya sekitar Rp 50.000 per porsi, dengan promo khusus saat grand opening.
-
Batuna (Jakarta): Terletak di Jl. Kebon Sirih No. 48, Jakarta Pusat, Batuna menawarkan rahang tuna bakar rica dengan nuansa restoran yang modern dan harga Rp 50.000–Rp 100.000. Cocok untuk pecinta kuliner pedas.
-
Se’i Sapi Lamalera (Bandung): Unik dengan rahang tuna bumbu tuturuga (kemangi, daun jeruk, santan), restoran ini di Jl. Emong, Bandung, menghadirkan cita rasa Manado dengan sentuhan modern.
Dampak Budaya dan Wisata Kuliner
Rahang tuna bakar telah menjadi simbol kuliner modern Manado, menarik wisatawan domestik dan internasional. Restoran seperti RM Chit Chat dan Tuna House di Marina Plaza menjadi destinasi wajib, sering dikunjungi karena lokasinya yang strategis dan harga terjangkau. Popularitasnya juga menyebar ke kota-kota seperti Jakarta dan Bandung, dengan restoran seperti Ricaraja dan Batuna menghadirkan versi halal tanpa babi atau lemak babi, memperluas daya tariknya. Di media sosial seperti X, antusiasme terhadap rahang tuna bakar terlihat dari unggahan tentang kelezatannya, seperti cuitan @tastemadeid tentang olahan tuna Manado yang nikmat untuk makan siang.
Namun, beberapa tantangan muncul, seperti kurangnya promosi wisata kuliner oleh pemerintah setempat, yang membuat rumah makan seperti di Jalan Wakeke harus bersaing sendiri untuk menarik wisatawan. Meski begitu, rahang tuna bakar tetap menjadi ikon kuliner yang memperkaya keberagaman kuliner Indonesia.
Rahang tuna bakar adalah perwujudan cita rasa autentik Manado: pedas, gurih, asam, dan smokey, dengan tekstur daging yang lembut dan kaya nutrisi. Dari hidangan lokal yang awalnya kurang dilirik, rahang tuna kini menjadi primadona yang dicari wisatawan di Manado dan kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Dengan bumbu khas seperti rica-rica dan dabu-dabu, serta proses pembakaran yang menghasilkan aroma menggoda, kuliner ini menawarkan pengalaman makan yang tak terlupakan. Bagi pecinta seafood, mencicipi rahang tuna bakar di rumah makan seperti RM Chit Chat atau Cha Cha Rica adalah wajib, sekaligus cara untuk menikmati kekayaan budaya kuliner Sulawesi Utara. Selamat menikmati sensasi pedas yang “nendang” dan aroma smokey yang memikat!