Tradisi Adu Betis Suku Sikka di Flores, Warisan Leluhur yang Masih Bertahan

perjalanan.id – Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, terdapat tradisi unik bernama Adu Betis atau dalam bahasa lokal dikenal sebagai “Etu.” Tradisi ini biasanya dilakukan oleh dua pria dari kampung berbeda yang saling memukul betis satu sama lain dengan rotan dalam sebuah arena melingkar yang disaksikan oleh warga. Meski terlihat ekstrem, Etu bukanlah sekadar pertunjukan kekerasan, tetapi simbol dari keberanian, sportivitas, dan persaudaraan.
Tradisi ini dilakukan sebagai bagian dari ritual adat pasca panen atau perayaan penting lainnya. Setiap peserta tidak diperkenankan menyimpan dendam setelah bertanding, karena esensi utama dari Etu adalah menjaga solidaritas antarwarga dan mempererat hubungan antar kampung. Setelah pertandingan, para peserta akan saling berjabat tangan dan duduk bersama dalam jamuan makan tradisional.
Yang menarik, tradisi ini tetap dijalankan meskipun zaman telah berubah. Para tetua adat dan pemuda Sikka kini turut serta melestarikan Etu bukan hanya untuk generasi muda, tetapi juga sebagai daya tarik wisata budaya. Pemerintah daerah bahkan mulai mempromosikan Etu sebagai bagian dari kalender pariwisata tahunan.
Dengan mengunjungi Sikka saat Etu digelar, wisatawan tidak hanya menyaksikan pertunjukan budaya yang unik, tetapi juga belajar bagaimana masyarakat lokal menjaga nilai-nilai kebersamaan, keberanian, dan warisan leluhur yang sarat makna. Etu menjadi bukti bahwa budaya Indonesia sangat beragam dan layak untuk terus dijaga serta diperkenalkan ke dunia luar.